Sabtu, 21 Maret 2020

Jasa video bumper bekasi

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa video bumper bekasi | JEPRET PRODUCTION


kau memperhatikan luas hal dan berbincang-bincang , “ada apa?” Jasa video bumper bekasi. tetapi saya membayangkan hal-hal yang tak pernah ada dan saya berkata, “ada apa Tak?”. Akan kemana langkah kita setelah ini ?
Terimalah bahwa suatu yang hebat tidak datang dengan gampang maupun pesat. Diawalinya sebuah pengalaman untuk menemukan kehidupan sebetulnya diawali dari sini. banyak orang yang sudah sekolah dan sudah meraih pendidikan setinggi – tingginya. malahan hampir separo hidupnya di habiskan di daerah duduk sekolah. mereka tidak pernah puas dan terus sekolah. melainkan jika kemudian dia mencoba kembali kepada pertanyan dasar,untuk apa? untuk apa segala itu? kita akan berlefleksi perihal apa yg sudah kita lakukan. tentu saja akan banyak jawaban untuk pertanyan hal yang demikian. kita tidak akan mempersulit pertanyan yang dan menambah jawaban, kita juga tidak akan berpolemik dengan debat kusir karena tidak akan mencari benar salah dalam hal ini JASA VIDEO SHOOTING. kita hanya mencoba memperhatikan kembali seputar apa yang pernah kita lakukan ketika masa-masa sekolah yg penuh dengan pandangan baru ide dan gagasan perihal kehidupan JASA VIDEO .

Jasa video bumper bekasi

Semasa SMA, saya sungguh-sungguh suka kegiatan ekstra kulikuler, kegiatan ilmih remaja. Aku beberapa kali mencoba mengikuti laga karya ilmiah salah satunya ialah pengaruh keluarga berencana bagi kehidupan masa datang untuk itu saya mendapat penghargaan sepuluh besar tingkat sma yogyakarta. dalam kegiatan itu saya merasa menjadi seorang peneliti. saya menyukainya dan saya ingin menjadi seorang cendikiawan dari sana saya mulai belajar menulis yang sistematis dan terpola .

Beranjak ke kelas dua saya menganal main musik. dengan beberapa teman kami kemudian mendirikan grup band sma saya sebagai lead guitar beberapa festifal kami ikuti tapi tidak menang. saya mulai menyukai bermain musik dan berkeinginan menjadi pemusik tenar. ada perasaan bangga tatkala saya berada di atas panggung dan itu yang membuat kami ketagihan. hampir tiap hari latihan entah itu di rumah saya atau di ruma teman saya ataupun di sanggar. bahkan waktu itu kami berikrar untuk tetap eksis di musik sampai kapan saja mungkin ketika itu tiada hari tampa main musik.
https://youtu.be/lViX6lHIW-w

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa video bumper bekasi | JEPRET PRODUCTION


Selepas SMA, saya masuk sekolah pariwisata teman teman saya di musik juga sibuk dengan urusan sekolah masing masing lambat laun kami mulai menjadi tidak jarang mengetahui objek objek wisata seperti prambanan dan parangtritis saya mulai belajar untuk menjelaskanya kepada orang asing dengan bahas inggris mulai dikala itu sayaa saya suka menjadi guide seorang pemandu wisata saya kemudian serimg praktek di prambanan dari sana saya mulai mengetahui perihal penghasilan.
Sejak dikala itu saya ingin untuk mencari uang dengan mengembangkan kemampuan saya di bidang pariwisata saya berencana pergi kebali atau mendirikan trevel dan menjadi tour guide Jasa video bumper bekasi.
Dari pengalaman di atas terlihat bahwa masa sekolah yakni msa yang penuh dengan ide dan gagasan hidup kita di dasari atas teori dan imajinasi banyak dari kita yang merencanakan sesuatu waktu di sekolah cocok dengan apa yang sedang di pelajari banyak yang menjadi idealis di sini langkah langkah yang akan di tempuh benar benar text book seusai teori yang pernah dia baca.

Apabila menjadi situasi sulit di sini sebetulnya yakni, Benarkah sekolah kita itu akan menjamin perihal apa yang akan kita kerjakan nanti? Atau sesudah sekola pasti akan tau akan ke mana bukankah banyak sekali pengangguran yg jebolan sekolah tinggi malah yang mempunyai gelar lebih dari satu?
Makna sekolah, fungsi sekolah dan tujuan sebuah pendidikan tampakny sudah bergeser jauah di lingkungan kita beberapa teman saya melanjutkan sekolahnya hanya untuk mencari grlar mencari titel. Ya, melanjutkan sekolah hanya untuk menambah gelar. alasanya? gengsi, menurut beberapa orang gelar adalah ilustrasi dirinya. dirinya diidentikan dengan gelar kian banyak gelarnya kian tambah percaya di rinya.
Pengajaran, setinggi apa saja, sebetulnya merupakan lahan untuk mempersiapkan diri seseorang agar siap untuk melayani lainya masyarakatnya negaranya bahkan dunia lihat tiap akhir masa pendidikan ada acara ‘wisuda’. Kini acara wisuda merupakan sekedar tanda bahwa dia sudah selesai dalam masa pendidikanya juga sebuah acara untuk menyematkan gelar sekiranya kita perhatika asal kata wisuda ini yang benar berakar dari bahasa sanskrit merupakan visuda. visuda berati pembersihan sudah bersih sudah di bersihkan pada masa masa pendidikanya apa yang di bersihkan ?ialah nafsu dan keinginan yang muncul oleh egonya sehingga sesudah lulus dia bisa berbakti tanpa rasa keserakahan dan rasa berkeinginan menang sendiri.

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa video bumper bekasi | JEPRET PRODUCTION


Memang, tingkat pendidikan yakni sebuah lahan untuk memaksimalkan pola pikir yang kian maju dan terbuka mesti kian tinggi nilai pendidikan yang di tempuh seorang akan kian maju dan terbuka pola pikiranya bukan malah sempit dan tidak berkeinginan mendengarkan orang lain Jasa video bumper bekasi.

Beberapa terjebak di sini. Terjebak oleh permainan ego dalam dirinya yg mengatakan bahwa kitalah orang yang paling piawai dan paling tahu strategi karena pendidikan kita orang yg seperti ini walaupun sedang mencapai pendidikan kita.orang yg seperti ini walaupun sedang mencapai pendidikan setinggi apa saja hakekatnya dia jalan di daerah dia tidak sedang belajar. dia hanya mengejar status dan pemuasan untuk ‘dianggap ada’.

Suatu kali dalam penerbangan dalam negeri dari jakarta menuju ke yogyakarta seorang pramugari sedang mendekati penumpang yang masih mengaplikasikan handphone di dalam pesawat. dalam undang-undang penerbangan memang pengaplikasian handphone di pesawat itu di larang karena bisa mengakibatkan tergangunya metode navigasi. dalam buku manual telpon pandai juga tertulis perihal hal hal yang demikian. pramugari iti dgn lembut berkata kepada penumpang hal yang demikian “maaf bapak handphone nya bisa di matikan?”
Tapi dengan nada membentuk penumpang itu berkata lantang , “saya sudah tau!”.
Pramugari itu membalas, “Terima kasih bapak”.
Penumpang hal yang demikian kembali berkata “kamu itu buah hati saya, tahu apa?”
Trus jelas saya terkejut mendengarnya. Sesungguhnya apa hubunganya makian bapak itu dengan masalah handphone nya.”
“Mana supervisor kamu?”
“Supervisor kami ada di depan”, jawab pramugari hal yang demikian .
“Panggil dia! kamu itu tidak sopan kepada orang tua”.

Pramugari itu langsung menuju ke depan untuk memanggil supervisor atau fight service manager. kemudian bersama pramugari hal yang demikian, flight service manager mendatangi bapak hal yang demikian sesudah sampai bapak hal yang demikian kembali berkata ”pramugari tadi tidak sopan! kalian tau tidak siapa saya ?”.

“Maaf pak sekiranya memang ada kesalahan yg di lakukan oleh teman kami,” kata flight service manager “nanti akan saya sampaikan untuk masukan dia”.

“Ya kasih tau dia ini kartu nama saya hardik bapak hal yang demikian memberikan kartu namanya.

sampai di belakang pesawat mereka bersama sama memperhatikan kartu nama itu. ya yang maha kuasa nama bapak hal yang demikian mencakup gelar yg banyak sekali mungkin mereka tidak mengetahui namanya tapi gelar yg berjajar di kartu namanya itu yg sempat membuat orang bertanya apa benar?lalu seandainya memang pendidikanya banyak kali seperti ini kenapa masih melanggar regulasi juga? gunakan naik darah lagi!

ini yakni sebuah kisah riil yang dikisahkan oleh teman saya, seorang Pramugari

Kadang orang yg merasa mahir dan tahu tidak ingin untuk di peringatkan. dia akan mencari koreksi dari apa yang dilakukanya .egonya akan tersentuh bila dia di peringatkan seolah dia dianggap bodoh dan tidak tahu. memang pendidikan yg ditempuh seorang tidak menjamin untuk bisa menghasilkan seorang itu benar benar manusia yg berbudi pekerti luhur .malahan kadang akan membelenggu dirinya dan dia akan merasa piawai. kalau memang salah dan lupa apa sulit nya meminta maaf dan menerima kejadian itu sebagai sebuah pelajaran rupanya kelapangan hati untuk menerima suatu kejadian dan meminta maaf malahan membutuhkan sebuah pengorbanan dari sang ego bukan membutuhkan tingkat pendidikan tinggi.

Pemaknaan sebuah sekolah atau tingkat pendidikan harus lebih disadari oleh seluruh manusia. Bila kemudian kesadaran untuk belajar, bukan hanya untuk sekolah dan duduk di daerah duduk universitas, tetapi kesadaran untuk belajar lebih ditingkatkan karenanya sebuah pendidikan tidak hanya terjadi dibangku formal. Kalau kemudian seseorang menentukan sesudah sekolah akan berprofesi, ya berprofesi itulah belajar. Atau sesudah sekolah akan sekolah lagi itu juga belajar. Kemudian ada yang berkeinginan berprofesi tetapi belum diterima di mana mana, ya pengorbanan untuk menerima profesi itulah belajar. Sesudah sekolah ke mana ? Ya belajar!

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa video bumper bekasi | JEPRET PRODUCTION


Semua momen sesudah sekolah itu intinya sama, tidak boleh putus impian dan tidak boleh berpangku tangan. Tak ada usaha yang sia sia. Setiap-tiap-tiap aksi akan ada respons, demikian tata tertibnya. Jikalau jelas, kita tidak hidup di dunia pandangan baru dan kemauan. Ada kemauan dan kenyataan yang kadang bertolak belakang. Ada dunia kerja dalam realita yang hampir semuanya tidak layak dengan idealisme waktu sekolah. Ada sarjana teknik yang diterima menjadi seorang akuntan. Tak yang salah ? kalau tidak berkeinginan, dia berarti hidup di dunia pandangan baru dan akan mempertahankan idealismenya yang kaku. Bukan teknik atau akuntannya yang diamati, tapi formatnya sebuah pola pikir seorang sarjana yang diperlukan. Sebuah kesadaran seorang yang sudah diwisuda itu yang perlu.

Ke manapun langkah sesudah sekolah selesai,bukanlah tolok ukur untuk suatu keberhasilan pendidikan. Kursi apa yang kita anggap menganggur selama ini bukan sebagai menganggur, melainkan sebagai sebuah kans yang diberi oleh yang maha kuasa untuk berintropeksi diri kepada langkah-langkah yang sudah kita ambil, niscaya kita akan kembali bisa membangun sebuah semangat untuk lebih membuka diri kepada kesempatan yang sudah diberi-nya. Kemudian langkah kita selanjutnya yakni langkah yang penuh dengan pelayanan, bukan langkah keinginan untuk menghasilkan mesin uang dan kekuasaan, juga ketenaran.

Kita akan terus belajar. Tidak berprofesi, dalam mencari profesi, dalam membisu sekalipun kita sedang belajar. Sebuah fakultas yang lebih penting sudah menunggu kita segala. Tak perlu daerah duduk pendidikan formal. Itu pendidikan formal kadang hanya menyunguhkan teori-teori yang sudah basi dan juga pembonsaian dari jiwa yang harus berkembang. Kita hanya hidup sebetulnya sedang belajar, walaupun mereka yang mati sudah lulus dan melanjutkan pelajarannya. Fakultas kehidupan merupakan daerah duduk pendidikan yang tidak menyediakan akta dan gelar. Universitasnya yakni alam raya. Pesertanya merupakan mereka para pemberani yang tidak membutuhkan gelar dan pengakuan dalam hidupnya. Mungkin, fakultas kehidupan merupakan sebuah jawaban bagi para pemberani sesudah mereka menuntaskan pendidikan formalnya, karena mata kuliahnya hanya satu, yakni menjadi pelayan!

Perjalanan baru saja akan diawali, permainan langsung akan digelar. Sesudah mendekam sekian lama dalam dunia idealisme teori yang selalu menonjol total, sekarang kita benar-benar akan masuk dalam ‘kawah candradimuka.’ Seorang benar-benar akan digodok, dimasak dalam kawah kehidupan ini. Mereka yang selalu hidup dalam idealisme, tidak berkeinginan berubah dan kaku, tentu akan tergilas karena kehidupan itu sendiri yang selalu berkembang dan berubah. Hidup yakni perkembangan dan perubahan, sementara mati yakni membisu dan tetap!

Perjalanan sesudah sekolah ini ialah seperti sebuah kelahiran. Tidak masa sekolah, masa pendidikan, kita sedang dalam kandungan. Sesudah banyak yang kita tahu seputar seluruh variasi rahasiia alam di lingkungan, melainkan demikian itu kita lahir di dunia kita tetap saja akan menangis karena memang apa yang kita lihat dan natural dituntut untuk menyesuaikan diri layak dengan zaman dan alam, juga mengkitu metode kerja perkembangan itu sendiri.
Sesudah lahir, kita tentu saja tidak segera bisa apa-apa. Kita belajar dari orang tua dan orang sekeliling kita. Belajar berjalan, belajar membaca, belajar ngomong, dan sekian banyak hal yang seharusnya kita pelajari. Sesudah sekolah, tentu saja kita akan mengais, alangkah berbedanya dunia ini dengan apa yang kita pelajari melalu teori di kelas. Jadi, apa malahan jalan yang kita tempuh sesudah sekolah, itu seluruh ialah sistem kerja belajar. Banyak orang yang kemudian stop karena memang tidak diterima berprofesi di mana-mana. Mereka benar-benar mendeg karena putus hasrat, Bangun! Sadarlah! Tak berprofesi bukan berati akhir segalanya. malah bukan yakni tanda segala keberhasilan. Kita masih berjalan, kita masih belajar, kita masih bayi yang baru mulai belajar berjalan.

Kita sedang tumbuh untuk menjadi manusia. Benar, kita sedang menuju kepada kemanusiaan diri. Selama ini kita be;um menjadi manusia, karenanya dari itu sistem kerja belajar terus berkesinambungan. Manusia, adalh ‘diri’ yang menyadari bahwa dia akan saling melayani. Dan untuk menjadi manusia ini, tidak semestinya ditempuh menjadi seorang karyawan, tidak wajib ditempuh menjadi seorang pengusaha, tidak semestinya ditempuh menjadi seorang manajer atau direktur. Caranya mungkin hanya satu, berani bergabung ke dalam fakultas kehidupan yang tidak menjanjikan kekayaaan, ketenaran dan pengakuan.

Jasa pembuatan video company profile bogor

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video company profile bogor | JEPRET PRODUCTION


kau memandang luas hal dan berbincang-bincang , “ada apa?” Jasa pembuatan video company profile bogor. namun saya membayangkan hal-hal yang tak pernah ada dan saya berkata, “ada apa Tak?”. Akan kemana langkah kita setelah ini ?
Terimalah bahwa suatu yang hebat tidak datang dengan gampang maupun pesat. Diawalinya sebuah pengalaman untuk menemukan kehidupan hakekatnya diawali dari sini. banyak orang yang sudah sekolah dan sudah meraih pendidikan setinggi – tingginya. malah hampir setengah hidupnya di habiskan di daerah duduk sekolah. mereka tidak pernah puas dan terus sekolah. melainkan jika kemudian dia mencoba kembali kepada pertanyan dasar,untuk apa? untuk apa seluruh itu? kita akan berlefleksi perihal apa yg sudah kita lakukan. tentu saja akan banyak jawaban untuk pertanyan hal yang demikian. kita tidak akan mempersulit pertanyan yang dan menambah jawaban, kita juga tidak akan berpolemik dengan debat kusir karena tidak akan mencari benar salah dalam hal ini JASA VIDEO SHOOTING. kita hanya mencoba mengamati kembali seputar apa yang pernah kita lakukan ketika masa-masa sekolah yg penuh dengan ide pandangan baru dan gagasan perihal kehidupan JASA VIDEO .

Jasa pembuatan video company profile bogor

Semasa SMA, saya sungguh-sungguh menyukai aktivitas ekstra kulikuler, kegiatan ilmih remaja. Aku beberapa kali mencoba mengikuti pertandingan karya ilmiah salah satunya merupakan pengaruh keluarga berencana bagi kehidupan masa datang untuk itu saya mendapat penghargaan sepuluh besar tingkat sma yogyakarta. dalam aktivitas itu saya merasa menjadi seorang peneliti. saya menyukainya dan saya berharap menjadi seorang cendikiawan dari sana saya mulai belajar menulis yang sistematis dan terpola .

Beranjak ke kelas dua saya menganal main musik. dengan beberapa teman kami kemudian mendirikan grup band sma saya sebagai lead guitar beberapa festifal kami ikuti tapi tidak menang. saya mulai menyukai bermain musik dan ingin menjadi pemusik terkenal. ada perasaan bangga tatkala saya berada di atas panggung dan itu yang membuat kami ketagihan. hampir tiap-tiap hari latihan entah itu di rumah saya atau di ruma teman saya ataupun di sanggar. malahan waktu itu kami berikrar untuk tetap eksis di musik sampai kapan saja mungkin ketika itu tiada hari tampa main musik.
https://www.youtube.com/watch?v=x1ZXcDo4Hds

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video company profile bogor | JEPRET PRODUCTION


Selepas SMA, saya masuk sekolah pariwisata teman teman saya di musik juga sibuk dengan urusan sekolah masing masing lambat laun kami mulai menjadi tidak jarang mengetahui objek objek wisata seperti prambanan dan parangtritis saya mulai belajar untuk menjelaskanya kepada orang asing dengan bahas inggris mulai ketika itu sayaa saya suka menjadi guide seorang pemandu wisata saya kemudian serimg praktek di prambanan dari sana saya mulai mengetahui perihal penghasilan.
Sejak ketika itu saya berharap untuk mencari uang dengan mengembangkan kecakapan saya di bidang pariwisata saya berencana pergi kebali atau mendirikan trevel dan menjadi tour guide Jasa pembuatan video company profile bogor.
Dari pengalaman di atas tampak bahwa masa sekolah adalah msa yang penuh dengan pandangan baru dan gagasan hidup kita di dasari atas teori dan imajinasi banyak dari kita yang merencanakan sesuatu waktu di sekolah cocok dengan apa yang sedang di pelajari banyak yang menjadi idealis di sini langkah langkah yang akan di tempuh benar benar text book seusai teori yang pernah dia baca.

Seandainya menjadi problem di sini hakekatnya yakni, Benarkah sekolah kita itu akan menjamin seputar apa yang akan kita kerjakan nanti? Atau sesudah sekola pasti akan tau akan ke mana bukankah banyak sekali pengangguran yg tamatan sekolah tinggi bahkan yang mempunyai gelar lebih dari satu?
Makna sekolah, fungsi sekolah dan tujuan sebuah pendidikan tampakny sudah bergeser jauah di lingkungan kita beberapa teman saya melanjutkan sekolahnya hanya untuk mencari grlar mencari titel. Ya, melanjutkan sekolah hanya untuk menambah gelar. alasanya? gengsi, menurut beberapa orang gelar ialah ilustrasi dirinya. dirinya diidentikan dengan gelar kian banyak gelarnya kian tambah percaya di rinya.
Pengajaran, setinggi apa saja, hakekatnya ialah lahan untuk mempersiapkan diri seseorang agar siap untuk melayani lainya masyarakatnya negaranya malah dunia lihat tiap akhir masa pendidikan ada acara ‘wisuda’. Kini acara wisuda merupakan sekedar tanda bahwa dia sudah selesai dalam masa pendidikanya juga sebuah acara untuk menyematkan gelar jika kita perhatika asal kata wisuda ini yang benar berakar dari bahasa sanskrit yakni visuda. visuda berati pembersihan sudah bersih sudah di bersihkan pada masa masa pendidikanya apa yang di bersihkan ?yakni nafsu dan kemauan yang muncul oleh egonya sehingga sesudah lulus dia bisa berbakti tanpa rasa keserakahan dan rasa berkeinginan menang sendiri.

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video company profile bogor | JEPRET PRODUCTION


Memang, tingkat pendidikan yakni sebuah lahan untuk memaksimalkan pola pikir yang kian maju dan terbuka mesti kian tinggi poin pendidikan yang di tempuh seorang akan kian maju dan terbuka pola pikiranya bukan malahan sempit dan tidak ingin mendengarkan orang lain Jasa pembuatan video company profile bogor.

Beberapa terjebak di sini. Terjebak oleh permainan ego dalam dirinya yg mengatakan bahwa kitalah orang yang paling jago dan paling tahu strategi karena pendidikan kita orang yg seperti ini meskipun sedang mencapai pendidikan kita.orang yg seperti ini walaupun sedang mencapai pendidikan setinggi apa saja sesungguhnya dia jalan di daerah dia tidak sedang belajar. dia hanya mengejar status dan pemuasan untuk ‘dianggap ada’.

Suatu kali dalam penerbangan dalam negeri dari jakarta menuju ke yogyakarta seorang pramugari sedang mendekati penumpang yang masih memakai handphone di dalam pesawat. dalam tata tertib penerbangan memang pengaplikasian handphone di pesawat itu di larang karena bisa mengakibatkan tergangunya metode navigasi. dalam buku manual telpon mahir juga tertulis perihal hal hal yang demikian. pramugari iti dgn lembut berkata kepada penumpang hal yang demikian “maaf bapak handphone nya bisa di matikan?”
Tetapi dengan nada membentuk penumpang itu berkata lantang , “saya sudah tau!”.
Pramugari itu membalas, “Terima kasih bapak”.
Penumpang hal yang demikian kembali berkata “kamu itu si kecil saya, tahu apa?”
Trus jelas saya terkejut mendengarnya. Sebenarnya apa hubunganya hardikan bapak itu dengan persoalan handphone nya.”
“Mana supervisor kamu?”
“Supervisor kami ada di depan”, jawab pramugari hal yang demikian .
“Panggil dia! kamu itu tidak sopan kepada orang tua”.

Pramugari itu langsung menuju ke depan untuk memanggil supervisor atau fight service manager. kemudian bersama pramugari hal yang demikian, flight service manager mendatangi bapak hal yang demikian sesudah sampai bapak hal yang demikian kembali berkata ”pramugari tadi tidak sopan! kalian tau tidak siapa saya ?”.

“Maaf pak sekiranya memang ada kesalahan yg di lakukan oleh teman kami,” kata flight service manager “nanti akan saya sampaikan untuk masukan dia”.

“Ya kasih tau dia ini kartu nama saya hardik bapak hal yang demikian memberikan kartu namanya.

sampai di belakang pesawat mereka bersama sama memandang kartu nama itu. ya yang maha kuasa nama bapak hal yang demikian mencakup gelar yg banyak sekali mungkin mereka tidak mengetahui namanya tetapi gelar yg berderet di kartu namanya itu yg sempat membuat orang bertanya apa benar?lalu jika memang pendidikanya banyak kali seperti ini kenapa masih melanggar undang-undang juga? gunakan naik pitam lagi!

ini yakni sebuah kisah riil yang dikisahkan oleh teman saya, seorang Pramugari

Kadang orang yg merasa terampil dan tahu tidak berharap untuk di peringatkan. dia akan mencari pembenaran dari apa yang dilakukanya .egonya akan tersentuh kalau dia di peringatkan seolah dia dianggap bodoh dan tidak tahu. memang pendidikan yg ditempuh seorang tidak menjamin untuk bisa menjadikan seorang itu benar benar manusia yg berbudi pekerti luhur .malahan kadang akan membelenggu dirinya dan dia akan merasa jago. jika memang salah dan lupa apa sulit nya meminta maaf dan menerima kejadian itu sebagai sebuah pelajaran rupanya kelapangan hati untuk menerima suatu kejadian dan meminta maaf malah membutuhkan sebuah pengorbanan dari sang ego bukan membutuhkan tingkat pendidikan tinggi.

Pemaknaan sebuah sekolah atau tingkat pendidikan mesti lebih disadari oleh seluruh manusia. Jikalau kemudian kesadaran untuk belajar, bukan hanya untuk sekolah dan duduk di daerah duduk universitas, tetapi kesadaran untuk belajar lebih ditingkatkan karenanya sebuah pendidikan tidak hanya terjadi dibangku formal. Apabila kemudian seseorang menetapkan sesudah sekolah akan berprofesi, ya berprofesi itulah belajar. Atau sesudah sekolah akan sekolah lagi itu juga belajar. Kemudian ada yang berkeinginan berprofesi tetapi belum diterima di mana mana, ya pengorbanan untuk menerima profesi itulah belajar. Sesudah sekolah ke mana ? Ya belajar!

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video company profile bogor | JEPRET PRODUCTION


Semua momen sesudah sekolah itu intinya sama, tidak boleh putus impian dan tidak boleh berpangku tangan. Tak ada usaha yang sia sia. Setiap-setiap aksi akan ada respon, demikian tata tertibnya. Seandainya jelas, kita tidak hidup di dunia pandangan baru dan keinginan. Ada keinginan dan kenyataan yang kadang bertolak belakang. Ada dunia kerja dalam realita yang hampir semuanya tidak layak dengan idealisme waktu sekolah. Ada sarjana teknik yang diterima menjadi seorang akuntan. Tak yang salah ? sekiranya tidak ingin, dia berarti hidup di dunia pandangan baru dan akan mempertahankan idealismenya yang kaku. Bukan teknik atau akuntannya yang dilihat, tapi bentuknya sebuah pola pikir seorang sarjana yang diperlukan. Sebuah kesadaran seorang yang sudah diwisuda itu yang perlu.

Ke manapun langkah sesudah sekolah selesai,bukanlah tolok ukur untuk suatu keberhasilan pendidikan. Tempat apa yang kita anggap menganggur selama ini bukan sebagai menganggur, melainkan sebagai sebuah kans yang diberikan oleh yang maha kuasa untuk berintropeksi diri kepada langkah-langkah yang sudah kita ambil, niscaya kita akan kembali bisa membangun sebuah semangat untuk lebih membuka diri kepada kans yang sudah diberikan-nya. Kemudian langkah kita selanjutnya adalah langkah yang penuh dengan pelayanan, bukan langkah keinginan untuk menjadikan mesin uang dan kekuasaan, juga ketenaran.

Kita akan terus belajar. Tak berprofesi, dalam mencari profesi, dalam membisu sekalipun kita sedang belajar. Sebuah fakultas yang lebih penting sudah menunggu kita segala. Tak perlu daerah duduk pendidikan formal. Itu pendidikan formal kadang hanya menyunguhkan teori-teori yang sudah basi dan juga pembonsaian dari jiwa yang wajib berkembang. Kita hanya hidup sebetulnya sedang belajar, meski mereka yang mati sudah lulus dan melanjutkan pelajarannya. Fakultas kehidupan yakni daerah duduk pendidikan yang tidak menyediakan akta dan gelar. Universitasnya yakni alam raya. Pesertanya adalah mereka para pemberani yang tidak membutuhkan gelar dan pengakuan dalam hidupnya. Mungkin, fakultas kehidupan yakni sebuah jawaban bagi para pemberani sesudah mereka menuntaskan pendidikan formalnya, karena mata kuliahnya hanya satu, merupakan menjadi pelayan!

Perjalanan baru saja akan diawali, permainan lantas akan digelar. Sesudah mendekam sekian lama dalam dunia idealisme teori yang selalu terlihat total, sekarang kita benar-benar akan masuk dalam ‘kawah candradimuka.’ Seorang benar-benar akan digodok, dimasak dalam kawah kehidupan ini. Mereka yang selalu hidup dalam idealisme, tidak ingin berubah dan kaku, tentu akan tergilas karena kehidupan itu sendiri yang selalu berkembang dan berubah. Hidup ialah perkembangan dan perubahan, sementara mati ialah membisu dan tetap!

Perjalanan sesudah sekolah ini yakni seperti sebuah kelahiran. Tidak masa sekolah, masa pendidikan, kita sedang dalam kandungan. Sesudah banyak yang kita tahu perihal segala tipe rahasiia alam di lingkungan, tapi demikian itu kita lahir di dunia kita tetap saja akan menangis karena memang apa yang kita lihat dan natural dituntut untuk menyesuaikan diri cocok dengan zaman dan alam, juga mengkitu metode kerja perkembangan itu sendiri.
Sesudah lahir, kita tentu saja tidak segera bisa apa-apa. Kita belajar dari orang tua dan orang sekeliling kita. Belajar berjalan, belajar membaca, belajar ngomong, dan sekian banyak hal yang mesti kita pelajari. Sesudah sekolah, tentu saja kita akan mengais, alangkah berbedanya dunia ini dengan apa yang kita pelajari melalu teori di kelas. Jadi, apa malahan jalan yang kita tempuh sesudah sekolah, itu segala yakni sistem kerja belajar. Banyak orang yang kemudian stop karena memang tidak diterima berprofesi di mana-mana. Mereka benar-benar mendeg karena putus cita-cita, Bangun! Sadarlah! Tak berprofesi bukan berati akhir segalanya. bahkan bukan merupakan tanda seluruh keberhasilan. Kita masih berjalan, kita masih belajar, kita masih bayi yang baru mulai belajar berjalan.

Kita sedang tumbuh untuk menjadi manusia. Benar, kita sedang menuju kepada kemanusiaan diri. Selama ini kita be;um menjadi manusia, karenanya dari itu metode kerja belajar terus berkesinambungan. Manusia, adalh ‘diri’ yang menyadari bahwa dia akan saling melayani. Dan untuk menjadi manusia ini, tidak harus ditempuh menjadi seorang karyawan, tidak wajib ditempuh menjadi seorang pengusaha, tidak patut ditempuh menjadi seorang manajer atau direktur. Caranya mungkin hanya satu, berani bergabung ke dalam fakultas kehidupan yang tidak menjanjikan kekayaaan, ketenaran dan pengakuan.

Sewa drone bogor

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone bogor | JEPRET PRODUCTION


kau memperhatikan luas hal dan berbincang-bincang , “ada apa?” Sewa drone bogor. tetapi saya membayangkan hal-hal yang tak pernah ada dan saya berkata, “ada apa Tak?”. Akan kemana langkah kita setelah ini ?
Terimalah bahwa suatu yang hebat tidak datang dengan gampang maupun pesat. Diawalinya sebuah pengalaman untuk menemukan kehidupan sesungguhnya diawali dari sini. banyak orang yang sudah sekolah dan sudah meraih pendidikan setinggi – tingginya. malahan hampir separo hidupnya di habiskan di daerah duduk sekolah. mereka tidak pernah puas dan terus sekolah. melainkan seandainya kemudian dia mencoba kembali kepada pertanyan dasar,untuk apa? untuk apa segala itu? kita akan berlefleksi perihal apa yg sudah kita lakukan. tentu saja akan banyak jawaban untuk pertanyan hal yang demikian. kita tidak akan mempersulit pertanyan yang dan menambah jawaban, kita juga tidak akan berpolemik dengan debat kusir karena tidak akan mencari benar salah dalam hal ini JASA VIDEO SHOOTING. kita hanya mencoba memandang kembali seputar apa yang pernah kita lakukan dikala masa-masa sekolah yg penuh dengan pandangan baru ide dan gagasan seputar kehidupan JASA VIDEO .

Sewa drone bogor

Semasa SMA, saya sungguh-sungguh suka kegiatan ekstra kulikuler, aktivitas ilmih remaja. Aku beberapa kali mencoba mengikuti perlombaan karya ilmiah salah satunya yakni akibat keluarga berencana bagi kehidupan masa datang untuk itu saya mendapatkan penghargaan sepuluh besar tingkat sma yogyakarta. dalam aktivitas itu saya merasa menjadi seorang peneliti. saya menyukainya dan saya berharap menjadi seorang cendikiawan dari sana saya mulai belajar menulis yang sistematis dan terencana .

Beranjak ke kelas dua saya menganal main musik. dengan beberapa teman kami kemudian mendirikan grup band sma saya sebagai lead guitar beberapa festifal kami ikuti tapi tidak menang. saya mulai suka bermain musik dan berkeinginan menjadi pemusik tenar. ada perasaan bangga tatkala saya berada di atas panggung dan itu yang membuat kami ketagihan. hampir tiap-tiap hari latihan entah itu di rumah saya atau di ruma teman saya ataupun di sanggar. malah waktu itu kami berikrar untuk tetap eksis di musik sampai kapan saja mungkin dikala itu tiada hari tampa main musik.
https://youtu.be/lViX6lHIW-w

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone bogor | JEPRET PRODUCTION


Selepas SMA, saya masuk sekolah pariwisata teman teman saya di musik juga sibuk dengan urusan sekolah masing masing lambat laun kami mulai menjadi tidak jarang mengetahui objek objek wisata seperti prambanan dan parangtritis saya mulai belajar untuk menjelaskanya kepada orang asing dengan bahas inggris mulai ketika itu sayaa saya menyukai menjadi guide seorang pemandu wisata saya kemudian serimg praktek di prambanan dari sana saya mulai mengetahui perihal penghasilan.
Sejak ketika itu saya berharap untuk mencari uang dengan memaksimalkan kemampuan saya di bidang pariwisata saya berencana pergi kebali atau mendirikan trevel dan menjadi tour guide Sewa drone bogor.
Dari pengalaman di atas menonjol bahwa masa sekolah ialah msa yang penuh dengan ide dan gagasan hidup kita di dasari atas teori dan imajinasi banyak dari kita yang merencanakan sesuatu waktu di sekolah cocok dengan apa yang sedang di pelajari banyak yang menjadi idealis di sini langkah langkah yang akan di tempuh benar benar text book seusai teori yang pernah dia baca.

Seandainya menjadi situasi sulit di sini sebetulnya merupakan, Benarkah sekolah kita itu akan menjamin seputar apa yang akan kita kerjakan nanti? Atau sesudah sekola pasti akan tau akan ke mana bukankah banyak sekali pengangguran yg alumnus sekolah tinggi bahkan yang mempunyai gelar lebih dari satu?
Makna sekolah, fungsi sekolah dan tujuan sebuah pendidikan tampakny sudah bergeser jauah di lingkungan kita beberapa teman saya melanjutkan sekolahnya hanya untuk mencari grlar mencari titel. Ya, melanjutkan sekolah hanya untuk menambah gelar. alasanya? gengsi, menurut beberapa orang gelar yakni ilustrasi dirinya. dirinya diidentikan dengan gelar kian banyak gelarnya kian tambah percaya di rinya.
Pengajaran, setinggi apa saja, sesungguhnya merupakan lahan untuk mempersiapkan diri seseorang agar siap untuk melayani lainya masyarakatnya negaranya malah dunia lihat tiap-tiap akhir masa pendidikan ada acara ‘wisuda’. Kini acara wisuda merupakan sekedar pedoman bahwa dia sudah selesai dalam masa pendidikanya juga sebuah acara untuk menyematkan gelar seandainya kita perhatika asal kata wisuda ini yang benar berakar dari bahasa sanskrit ialah visuda. visuda berati pembersihan sudah bersih sudah di bersihkan pada masa masa pendidikanya apa yang di bersihkan ?merupakan nafsu dan keinginan yang muncul oleh egonya sehingga sesudah lulus dia bisa berbakti tanpa rasa keserakahan dan rasa berkeinginan menang sendiri.

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone bogor | JEPRET PRODUCTION


Memang, tingkat pendidikan ialah sebuah lahan untuk memaksimalkan pola pikir yang kian maju dan terbuka mesti kian tinggi poin pendidikan yang di tempuh seorang akan kian maju dan terbuka pola pikiranya bukan bahkan sempit dan tidak ingin mendengarkan orang lain Sewa drone bogor.

Beberapa terjebak di sini. Terjebak oleh permainan ego dalam dirinya yg mengatakan bahwa kitalah orang yang paling jago dan paling tahu strategi karena pendidikan kita orang yg seperti ini meskipun sedang mencapai pendidikan kita.orang yg seperti ini sedangkan sedang mencapai pendidikan setinggi apa saja hakekatnya dia jalan di daerah dia tidak sedang belajar. dia hanya mengejar status dan pemuasan untuk ‘dianggap ada’.

Suatu kali dalam penerbangan dalam negeri dari jakarta menuju ke yogyakarta seorang pramugari sedang mendekati penumpang yang masih mengaplikasikan handphone di dalam pesawat. dalam undang-undang penerbangan memang pengaplikasian handphone di pesawat itu di larang karena bisa mengakibatkan tergangunya cara navigasi. dalam buku manual telpon trampil juga tertulis seputar hal hal yang demikian. pramugari iti dgn lembut berkata kepada penumpang hal yang demikian “maaf bapak handphone nya bisa di matikan?”
Tapi dengan nada membentuk penumpang itu berkata lantang , “saya sudah tau!”.
Pramugari itu membalas, “Terima kasih bapak”.
Penumpang hal yang demikian kembali berkata “kamu itu buah hati saya, tahu apa?”
Trus jelas saya terkejut mendengarnya. Sebenarnya apa hubunganya dampratan bapak itu dengan keadaan sulit handphone nya.”
“Mana supervisor kamu?”
“Supervisor kami ada di depan”, jawab pramugari hal yang demikian .
“Panggil dia! kamu itu tidak sopan kepada orang tua”.

Pramugari itu langsung menuju ke depan untuk memanggil supervisor atau fight service manager. kemudian bersama pramugari hal yang demikian, flight service manager mendatangi bapak hal yang demikian sesudah sampai bapak hal yang demikian kembali berkata ”pramugari tadi tidak sopan! kalian tau tidak siapa saya ?”.

“Maaf pak kalau memang ada kesalahan yg di lakukan oleh teman kami,” kata flight service manager “nanti akan saya sampaikan untuk masukan dia”.

“Ya kasih tau dia ini kartu nama saya hardik bapak hal yang demikian memberikan kartu namanya.

sampai di belakang pesawat mereka bersama sama memandang kartu nama itu. ya yang maha kuasa nama bapak hal yang demikian mencakup gelar yg banyak sekali mungkin mereka tidak mengetahui namanya melainkan gelar yg berderet di kartu namanya itu yg sempat membuat orang bertanya apa benar?lalu sekiranya memang pendidikanya banyak kali seperti ini kenapa masih melanggar aturan juga? gunakan naik pitam lagi!

ini ialah sebuah kisah kongkrit yang dikisahkan oleh teman saya, seorang Pramugari

Kadang orang yg merasa piawai dan tahu tidak berkeinginan untuk di peringatkan. dia akan mencari pembenaran dari apa yang dilakukanya .egonya akan tersentuh jikalau dia di peringatkan seolah dia dianggap bodoh dan tidak tahu. memang pendidikan yg ditempuh seorang tidak menjamin untuk bisa menciptakan seorang itu benar benar manusia yg berbudi pekerti luhur .bahkan kadang akan membelenggu dirinya dan dia akan merasa mahir. sekiranya memang salah dan lupa apa sulit nya meminta maaf dan menerima kejadian itu sebagai sebuah pelajaran ternyata kelapangan hati untuk menerima suatu kejadian dan meminta maaf malahan membutuhkan sebuah pengorbanan dari sang ego bukan membutuhkan tingkat pendidikan tinggi.

Pemaknaan sebuah sekolah atau tingkat pendidikan seharusnya lebih disadari oleh segala manusia. Jikalau kemudian kesadaran untuk belajar, bukan hanya untuk sekolah dan duduk di daerah duduk universitas, melainkan kesadaran untuk belajar lebih ditingkatkan karenanya sebuah pendidikan tidak hanya terjadi dibangku formal. Apabila kemudian seseorang menetapkan sesudah sekolah akan berprofesi, ya berprofesi itulah belajar. Atau sesudah sekolah akan sekolah lagi itu juga belajar. Kemudian ada yang berkeinginan berprofesi tapi belum diterima di mana mana, ya pengorbanan untuk menerima profesi itulah belajar. Sesudah sekolah ke mana ? Ya belajar!

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone bogor | JEPRET PRODUCTION


Semua momen sesudah sekolah itu intinya sama, tidak boleh putus cita-cita dan tidak boleh berpangku tangan. Tak ada usaha yang sia sia. Setiap-setiap aksi akan ada respons, demikian tata tertibnya. Kalau jelas, kita tidak hidup di dunia pandangan baru dan kemauan. Ada keinginan dan kenyataan yang kadang bertolak belakang. Ada dunia kerja dalam realita yang hampir semuanya tidak layak dengan idealisme waktu sekolah. Ada sarjana teknik yang diterima menjadi seorang akuntan. Tak yang salah ? seandainya tidak ingin, dia berarti hidup di dunia pandangan baru dan akan mempertahankan idealismenya yang kaku. Bukan teknik atau akuntannya yang dipandang, tetapi bentuknya sebuah pola pikir seorang sarjana yang diperlukan. Sebuah kesadaran seorang yang sudah diwisuda itu yang perlu.

Ke manapun langkah sesudah sekolah selesai,bukanlah tolok ukur untuk suatu keberhasilan pendidikan. Tempat apa yang kita anggap menganggur selama ini bukan sebagai menganggur, melainkan sebagai sebuah kans yang diberi oleh yang maha kuasa untuk berintropeksi diri kepada langkah-langkah yang sudah kita ambil, niscaya kita akan kembali bisa membangun sebuah semangat untuk lebih membuka diri kepada kesempatan yang sudah diberi-nya. Kemudian langkah kita selanjutnya yakni langkah yang penuh dengan pelayanan, bukan langkah keinginan untuk menjadikan mesin uang dan kekuasaan, juga ketenaran.

Kita akan terus belajar. Tak berprofesi, dalam mencari profesi, dalam membisu sekalipun kita sedang belajar. Sebuah fakultas yang lebih penting sudah menunggu kita segala. Tak perlu daerah duduk pendidikan formal. Itu pendidikan formal kadang hanya menyunguhkan teori-teori yang sudah basi dan juga pembonsaian dari jiwa yang wajib berkembang. Kita hanya hidup hakekatnya sedang belajar, walaupun mereka yang mati sudah lulus dan melanjutkan pelajarannya. Fakultas kehidupan ialah daerah duduk pendidikan yang tidak menyediakan akta dan gelar. Universitasnya merupakan alam raya. Pesertanya ialah mereka para pemberani yang tidak membutuhkan gelar dan pengakuan dalam hidupnya. Mungkin, fakultas kehidupan ialah sebuah jawaban bagi para pemberani sesudah mereka menuntaskan pendidikan formalnya, karena mata kuliahnya hanya satu, adalah menjadi pelayan!

Perjalanan baru saja akan diawali, permainan lantas akan digelar. Sesudah mendekam sekian lama dalam dunia idealisme teori yang selalu nampak total, sekarang kita benar-benar akan masuk dalam ‘kawah candradimuka.’ Seorang benar-benar akan digodok, dimasak dalam kawah kehidupan ini. Mereka yang selalu hidup dalam idealisme, tidak berharap berubah dan kaku, tentu akan tergilas karena kehidupan itu sendiri yang selalu berkembang dan berubah. Hidup adalah perkembangan dan perubahan, sementara mati ialah membisu dan tetap!

Perjalanan sesudah sekolah ini ialah seperti sebuah kelahiran. Tak masa sekolah, masa pendidikan, kita sedang dalam kandungan. Sesudah banyak yang kita tahu perihal seluruh macam rahasiia alam di lingkungan, tapi semacam itu kita lahir di dunia kita tetap saja akan menangis karena memang apa yang kita lihat dan natural dituntut untuk menyesuaikan diri layak dengan zaman dan alam, juga mengkitu metode kerja perkembangan itu sendiri.
Sesudah lahir, kita tentu saja tidak langsung bisa apa-apa. Kita belajar dari orang tua dan orang sekeliling kita. Belajar berjalan, belajar membaca, belajar ngomong, dan sekian banyak hal yang harus kita pelajari. Sesudah sekolah, tentu saja kita akan mengais, alangkah berbedanya dunia ini dengan apa yang kita pelajari melalu teori di kelas. Jadi, apa malahan jalan yang kita tempuh sesudah sekolah, itu seluruh yakni metode kerja belajar. Banyak orang yang kemudian stop karena memang tidak diterima berprofesi di mana-mana. Mereka benar-benar mendeg karena putus cita-cita, Bangun! Sadarlah! Tak berprofesi bukan berati akhir segalanya. bahkan bukan merupakan tanda seluruh keberhasilan. Kita masih berjalan, kita masih belajar, kita masih bayi yang baru mulai belajar berjalan.

Kita sedang tumbuh untuk menjadi manusia. Benar, kita sedang menuju kepada kemanusiaan diri. Selama ini kita be;um menjadi manusia, karenanya dari itu metode kerja belajar terus berkesinambungan. Manusia, adalh ‘diri’ yang menyadari bahwa dia akan saling melayani. Dan untuk menjadi manusia ini, tidak harus ditempuh menjadi seorang karyawan, tidak seharusnya ditempuh menjadi seorang pengusaha, tidak patut ditempuh menjadi seorang manajer atau direktur. Caranya mungkin hanya satu, berani bergabung ke dalam fakultas kehidupan yang tidak menjanjikan kekayaaan, ketenaran dan pengakuan.

Jasa pembuatan video presentasi cikarang

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video presentasi cikarang | JEPRET PRODUCTION


kau mengamati luas hal dan mengobrol , “ada apa?” Jasa pembuatan video presentasi cikarang. melainkan saya membayangkan hal-hal yang tak pernah ada dan saya berkata, “ada apa Tak?”. Akan kemana langkah kita setelah ini ?
Terimalah bahwa suatu yang hebat tidak datang dengan gampang maupun pesat. Diawalinya sebuah pengalaman untuk menemukan kehidupan sebetulnya diawali dari sini. banyak orang yang sudah sekolah dan sudah meraih pendidikan setinggi – tingginya. malahan hampir separo hidupnya di habiskan di daerah duduk sekolah. mereka tidak pernah puas dan terus sekolah. melainkan bila kemudian dia mencoba kembali kepada pertanyan dasar,untuk apa? untuk apa seluruh itu? kita akan berlefleksi seputar apa yg sudah kita lakukan. tentu saja akan banyak jawaban untuk pertanyan hal yang demikian. kita tidak akan mempersulit pertanyan yang dan menambah jawaban, kita juga tidak akan berpolemik dengan debat kusir karena tidak akan mencari benar salah dalam hal ini JASA VIDEO SHOOTING. kita hanya mencoba memperhatikan kembali perihal apa yang pernah kita lakukan dikala masa-masa sekolah yg penuh dengan pandangan baru ide dan gagasan perihal kehidupan JASA VIDEO .

Jasa pembuatan video presentasi cikarang

Semasa SMA, saya sungguh-sungguh suka aktivitas ekstra kulikuler, aktivitas ilmih remaja. Aku beberapa kali mencoba mengikuti laga karya ilmiah salah satunya adalah imbas keluarga berencana bagi kehidupan masa datang untuk itu saya mendapat penghargaan sepuluh besar tingkat sma yogyakarta. dalam kegiatan itu saya merasa menjadi seorang peneliti. saya menyukainya dan saya berkeinginan menjadi seorang cendikiawan dari sana saya mulai belajar menulis yang sistematis dan berkala .

Beranjak ke kelas dua saya menganal main musik. dengan beberapa teman kami kemudian mendirikan grup band sma saya sebagai lead guitar beberapa festifal kami ikuti tapi tidak menang. saya mulai suka bermain musik dan berharap menjadi pemusik tenar. ada perasaan bangga tatkala saya berada di atas panggung dan itu yang membuat kami ketagihan. hampir tiap-tiap hari latihan entah itu di rumah saya atau di ruma teman saya ataupun di sanggar. bahkan waktu itu kami berikrar untuk tetap eksis di musik sampai kapan saja mungkin dikala itu tiada hari tampa main musik.
https://www.youtube.com/watch?v=8uaAJDo9tcA&t=16s

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video presentasi cikarang | JEPRET PRODUCTION


Selepas SMA, saya masuk sekolah pariwisata teman teman saya di musik juga sibuk dengan urusan sekolah masing masing lambat laun kami mulai menjadi tidak jarang mengetahui objek objek tamasya seperti prambanan dan parangtritis saya mulai belajar untuk menjelaskanya kepada orang asing dengan bahas inggris mulai dikala itu sayaa saya menyukai menjadi guide seorang pemandu wisata saya kemudian serimg praktek di prambanan dari sana saya mulai mengetahui perihal penghasilan.
Sejak dikala itu saya berharap untuk mencari uang dengan memaksimalkan kemampuan saya di bidang pariwisata saya berencana pergi kebali atau mendirikan trevel dan menjadi tour guide Jasa pembuatan video presentasi cikarang.
Dari pengalaman di atas nampak bahwa masa sekolah adalah msa yang penuh dengan pandangan baru dan gagasan hidup kita di dasari atas teori dan imajinasi banyak dari kita yang merencanakan sesuatu waktu di sekolah cocok dengan apa yang sedang di pelajari banyak yang menjadi idealis di sini langkah langkah yang akan di tempuh benar benar text book seusai teori yang pernah dia baca.

Kalau menjadi problem di sini sesungguhnya merupakan, Benarkah sekolah kita itu akan menjamin perihal apa yang akan kita kerjakan nanti? Atau sesudah sekola pasti akan tau akan ke mana bukankah banyak sekali pengangguran yg jebolan sekolah tinggi malah yang mempunyai gelar lebih dari satu?
Makna sekolah, fungsi sekolah dan tujuan sebuah pendidikan tampakny sudah bergeser jauah di lingkungan kita beberapa teman saya melanjutkan sekolahnya hanya untuk mencari grlar mencari titel. Ya, melanjutkan sekolah hanya untuk menambah gelar. alasanya? gengsi, menurut beberapa orang gelar ialah ilustrasi dirinya. dirinya diidentikan dengan gelar kian banyak gelarnya kian tambah percaya di rinya.
Pengajaran, setinggi apa saja, sebetulnya yakni lahan untuk mempersiapkan diri seseorang agar siap untuk melayani lainya masyarakatnya negaranya malahan dunia lihat tiap akhir masa pendidikan ada acara ‘wisuda’. Kini acara wisuda ialah sekedar tanda bahwa dia sudah selesai dalam masa pendidikanya juga sebuah acara untuk menyematkan gelar jikalau kita perhatika asal kata wisuda ini yang benar berakar dari bahasa sanskrit yakni visuda. visuda berati pembersihan sudah bersih sudah di bersihkan pada masa masa pendidikanya apa yang di bersihkan ?ialah nafsu dan kemauan yang muncul oleh egonya sehingga sesudah lulus dia bisa berbakti tanpa rasa keserakahan dan rasa ingin menang sendiri.

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video presentasi cikarang | JEPRET PRODUCTION


Memang, tingkat pendidikan yakni sebuah lahan untuk memaksimalkan pola pikir yang kian maju dan terbuka semestinya kian tinggi nilai pendidikan yang di tempuh seorang akan kian maju dan terbuka pola pikiranya bukan malahan sempit dan tidak berharap mendengarkan orang lain Jasa pembuatan video presentasi cikarang.

Beberapa terjebak di sini. Terjebak oleh permainan ego dalam dirinya yg mengatakan bahwa kitalah orang yang paling terampil dan paling tahu strategi karena pendidikan kita orang yg seperti ini meskipun sedang mencapai pendidikan kita.orang yg seperti ini meskipun sedang mencapai pendidikan setinggi apa saja sebetulnya dia jalan di daerah dia tidak sedang belajar. dia hanya mengejar status dan pemuasan untuk ‘dianggap ada’.

Suatu kali dalam penerbangan dalam negeri dari jakarta menuju ke yogyakarta seorang pramugari sedang mendekati penumpang yang masih memakai handphone di dalam pesawat. dalam hukum penerbangan memang pemakaian handphone di pesawat itu di larang karena bisa mengakibatkan tergangunya metode navigasi. dalam buku manual telpon trampil juga tertulis perihal hal hal yang demikian. pramugari iti dgn lembut berkata kepada penumpang hal yang demikian “maaf bapak handphone nya bisa di matikan?”
Tetapi dengan nada membentuk penumpang itu berkata lantang , “saya sudah tau!”.
Pramugari itu membalas, “Terima kasih bapak”.
Penumpang hal yang demikian kembali berkata “kamu itu buah hati saya, tahu apa?”
Trus jelas saya terkejut mendengarnya. Sebenarnya apa hubunganya hardikan bapak itu dengan keadaan sulit handphone nya.”
“Mana supervisor kamu?”
“Supervisor kami ada di depan”, jawab pramugari hal yang demikian .
“Panggil dia! kamu itu tidak sopan kepada orang tua”.

Pramugari itu lantas menuju ke depan untuk memanggil supervisor atau fight service manager. kemudian bersama pramugari hal yang demikian, flight service manager mendatangi bapak hal yang demikian sesudah sampai bapak hal yang demikian kembali berkata ”pramugari tadi tidak sopan! kalian tau tidak siapa saya ?”.

“Maaf pak seandainya memang ada kesalahan yg di lakukan oleh teman kami,” kata flight service manager “nanti akan saya sampaikan untuk usulan dia”.

“Ya kasih tau dia ini kartu nama saya hardik bapak hal yang demikian memberikan kartu namanya.

sampai di belakang pesawat mereka bersama sama memandang kartu nama itu. ya yang maha kuasa nama bapak hal yang demikian mencakup gelar yg banyak sekali mungkin mereka tidak mengetahui namanya tapi gelar yg berderet di kartu namanya itu yg sempat membuat orang bertanya apa benar?lalu sekiranya memang pendidikanya banyak kali seperti ini kenapa masih melanggar hukum juga? gunakan geram lagi!

ini yakni sebuah kisah kongkrit yang dikisahkan oleh teman saya, seorang Pramugari

Kadang orang yg merasa pandai dan tahu tidak ingin untuk di peringatkan. dia akan mencari pembetulan dari apa yang dilakukanya .egonya akan tersentuh jikalau dia di peringatkan seolah dia dianggap bodoh dan tidak tahu. memang pendidikan yg ditempuh seorang tidak menjamin untuk bisa menghasilkan seorang itu benar benar manusia yg berbudi pekerti luhur .bahkan kadang akan membelenggu dirinya dan dia akan merasa mahir. seandainya memang salah dan lupa apa sulit nya meminta maaf dan menerima kejadian itu sebagai sebuah pelajaran rupanya kelapangan hati untuk menerima suatu kejadian dan meminta maaf malahan membutuhkan sebuah pengorbanan dari sang ego bukan membutuhkan tingkat pendidikan tinggi.

Pemaknaan sebuah sekolah atau tingkat pendidikan wajib lebih disadari oleh seluruh manusia. Seandainya kemudian kesadaran untuk belajar, bukan hanya untuk sekolah dan duduk di daerah duduk universitas, tetapi kesadaran untuk belajar lebih ditingkatkan karenanya sebuah pendidikan tidak hanya terjadi dibangku formal. Sekiranya kemudian seseorang menetapkan sesudah sekolah akan berprofesi, ya berprofesi itulah belajar. Atau sesudah sekolah akan sekolah lagi itu juga belajar. Kemudian ada yang berharap berprofesi tetapi belum diterima di mana mana, ya pengorbanan untuk menerima profesi itulah belajar. Sesudah sekolah ke mana ? Ya belajar!

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa pembuatan video presentasi cikarang | JEPRET PRODUCTION


Semua momen sesudah sekolah itu intinya sama, tidak boleh putus impian dan tidak boleh berpangku tangan. Tak ada usaha yang sia sia. Setiap-tiap-tiap aksi akan ada tanggapan, demikian tata tertibnya. Seandainya jelas, kita tidak hidup di dunia pandangan baru dan kemauan. Ada kemauan dan kenyataan yang kadang bertolak belakang. Ada dunia kerja dalam realita yang hampir semuanya tidak layak dengan idealisme waktu sekolah. Ada sarjana teknik yang diterima menjadi seorang akuntan. Tak yang salah ? jikalau tidak berkeinginan, dia berarti hidup di dunia ide dan akan mempertahankan idealismenya yang kaku. Bukan teknik atau akuntannya yang dipandang, tapi formatnya sebuah pola pikir seorang sarjana yang diperlukan. Sebuah kesadaran seorang yang sudah diwisuda itu yang perlu.

Ke manapun langkah sesudah sekolah selesai,bukanlah tolok ukur untuk suatu keberhasilan pendidikan. Duduk apa yang kita anggap menganggur selama ini bukan sebagai menganggur, tetapi sebagai sebuah kans yang diberikan oleh yang maha kuasa untuk berintropeksi diri kepada langkah-langkah yang sudah kita ambil, niscaya kita akan kembali bisa membangun sebuah semangat untuk lebih membuka diri kepada kans yang sudah diberi-nya. Kemudian langkah kita selanjutnya ialah langkah yang penuh dengan pelayanan, bukan langkah kemauan untuk menghasilkan mesin uang dan kekuasaan, juga ketenaran.

Kita akan terus belajar. Tak berprofesi, dalam mencari profesi, dalam membisu sekalipun kita sedang belajar. Sebuah fakultas yang lebih penting sudah menunggu kita seluruh. Tak perlu daerah duduk pendidikan formal. Itu pendidikan formal kadang hanya menyunguhkan teori-teori yang sudah basi dan juga pembonsaian dari jiwa yang seharusnya berkembang. Kita hanya hidup sebetulnya sedang belajar, meski mereka yang mati sudah lulus dan melanjutkan pelajarannya. Fakultas kehidupan ialah daerah duduk pendidikan yang tidak menyediakan akta dan gelar. Universitasnya ialah alam raya. Pesertanya adalah mereka para pemberani yang tidak membutuhkan gelar dan pengakuan dalam hidupnya. Mungkin, fakultas kehidupan merupakan sebuah jawaban bagi para pemberani sesudah mereka mengatasi pendidikan formalnya, karena mata kuliahnya hanya satu, adalah menjadi pelayan!

Perjalanan baru saja akan diawali, permainan lantas akan digelar. Sesudah mendekam sekian lama dalam dunia idealisme teori yang selalu nampak total, sekarang kita benar-benar akan masuk dalam ‘kawah candradimuka.’ Seorang benar-benar akan digodok, dimasak dalam kawah kehidupan ini. Mereka yang selalu hidup dalam idealisme, tidak berharap berubah dan kaku, tentu akan tergilas karena kehidupan itu sendiri yang selalu berkembang dan berubah. Hidup adalah perkembangan dan perubahan, sementara mati yakni membisu dan tetap!

Perjalanan sesudah sekolah ini ialah seperti sebuah kelahiran. Tak masa sekolah, masa pendidikan, kita sedang dalam kandungan. Sesudah banyak yang kita tahu perihal segala macam rahasiia alam di lingkungan, tapi demikian itu kita lahir di dunia kita tetap saja akan menangis karena memang apa yang kita lihat dan natural dituntut untuk menyesuaikan diri layak dengan zaman dan alam, juga mengkitu metode kerja perkembangan itu sendiri.
Sesudah lahir, kita tentu saja tidak segera bisa apa-apa. Kita belajar dari orang tua dan orang sekeliling kita. Belajar berjalan, belajar membaca, belajar ngomong, dan sekian banyak hal yang seharusnya kita pelajari. Sesudah sekolah, tentu saja kita akan mengais, alangkah berbedanya dunia ini dengan apa yang kita pelajari melalu teori di kelas. Jadi, apa bahkan jalan yang kita tempuh sesudah sekolah, itu segala yakni metode kerja belajar. Banyak orang yang kemudian stop karena memang tidak diterima berprofesi di mana-mana. Mereka benar-benar mendeg karena putus cita-cita, Bangun! Sadarlah! Tak berprofesi bukan berati akhir segalanya. malah bukan merupakan pedoman seluruh keberhasilan. Kita masih berjalan, kita masih belajar, kita masih bayi yang baru mulai belajar berjalan.

Kita sedang tumbuh untuk menjadi manusia. Benar, kita sedang menuju kepada kemanusiaan diri. Selama ini kita be;um menjadi manusia, karenanya dari itu metode kerja belajar terus berkesinambungan. Manusia, adalh ‘diri’ yang menyadari bahwa dia akan saling melayani. Dan untuk menjadi manusia ini, tidak semestinya ditempuh menjadi seorang karyawan, tidak patut ditempuh menjadi seorang pengusaha, tidak harus ditempuh menjadi seorang manajer atau direktur. Caranya mungkin hanya satu, berani bergabung ke dalam fakultas kehidupan yang tidak menjanjikan kekayaaan, ketenaran dan pengakuan.

Sewa drone tangerang

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone tangerang | JEPRET PRODUCTION


kau memandang luas hal dan berdiskusi , “ada apa?” Sewa drone tangerang. tetapi saya membayangkan hal-hal yang tak pernah ada dan saya berkata, “ada apa Tak?”. Akan kemana langkah kita setelah ini ?
Terimalah bahwa suatu yang hebat tidak datang dengan gampang maupun kencang. Diawalinya sebuah pengalaman untuk menemukan kehidupan sesungguhnya diawali dari sini. banyak orang yang sudah sekolah dan sudah meraih pendidikan setinggi – tingginya. malah hampir setengah hidupnya di habiskan di daerah duduk sekolah. mereka tidak pernah puas dan terus sekolah. tapi sekiranya kemudian dia mencoba kembali kepada pertanyan dasar,untuk apa? untuk apa segala itu? kita akan berlefleksi seputar apa yg sudah kita lakukan. tentu saja akan banyak jawaban untuk pertanyan hal yang demikian. kita tidak akan mempersulit pertanyan yang dan menambah jawaban, kita juga tidak akan berpolemik dengan debat kusir karena tidak akan mencari benar salah dalam hal ini JASA VIDEO SHOOTING. kita hanya mencoba memperhatikan kembali seputar apa yang pernah kita lakukan ketika masa-masa sekolah yg penuh dengan pandangan baru ide dan gagasan seputar kehidupan JASA VIDEO .

Sewa drone tangerang

Semasa SMA, saya sungguh-sungguh suka kegiatan ekstra kulikuler, aktivitas ilmih remaja. Aku beberapa kali mencoba mengikuti laga karya ilmiah salah satunya yakni imbas keluarga berencana bagi kehidupan masa datang untuk itu saya mendapat penghargaan sepuluh besar tingkat sma yogyakarta. dalam aktivitas itu saya merasa menjadi seorang peneliti. saya menyukainya dan saya berkeinginan menjadi seorang cendikiawan dari sana saya mulai belajar menulis yang sistematis dan terpola .

Beranjak ke kelas dua saya menganal main musik. dengan beberapa teman kami kemudian mendirikan grup band sma saya sebagai lead guitar beberapa festifal kami ikuti tetapi tidak menang. saya mulai menyukai bermain musik dan ingin menjadi pemusik terkenal. ada perasaan bangga tatkala saya berada di atas panggung dan itu yang membuat kami ketagihan. hampir tiap-tiap hari latihan entah itu di rumah saya atau di ruma teman saya ataupun di sanggar. malah waktu itu kami berikrar untuk tetap eksis di musik sampai kapan saja mungkin ketika itu tiada hari tampa main musik.
https://www.youtube.com/watch?v=x1ZXcDo4Hds

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone tangerang | JEPRET PRODUCTION


Selepas SMA, saya masuk sekolah pariwisata teman teman saya di musik juga sibuk dengan urusan sekolah masing masing lambat laun kami mulai menjadi tidak jarang mengetahui objek objek tamasya seperti prambanan dan parangtritis saya mulai belajar untuk menjelaskanya kepada orang asing dengan bahas inggris mulai dikala itu sayaa saya menyukai menjadi guide seorang pemandu tamasya saya kemudian serimg praktek di prambanan dari sana saya mulai mengetahui seputar penghasilan.
Sejak ketika itu saya berkeinginan untuk mencari uang dengan mengembangkan kecakapan saya di bidang pariwisata saya berencana pergi kebali atau mendirikan trevel dan menjadi tour guide Sewa drone tangerang.
Dari pengalaman di atas nampak bahwa masa sekolah adalah msa yang penuh dengan ide dan gagasan hidup kita di dasari atas teori dan imajinasi banyak dari kita yang merencanakan sesuatu waktu di sekolah pantas dengan apa yang sedang di pelajari banyak yang menjadi idealis di sini langkah langkah yang akan di tempuh benar benar text book seusai teori yang pernah dia baca.

Sekiranya menjadi keadaan sulit di sini hakekatnya merupakan, Benarkah sekolah kita itu akan menjamin seputar apa yang akan kita kerjakan nanti? Atau sesudah sekola pasti akan tau akan ke mana bukankah banyak sekali pengangguran yg lulusan sekolah tinggi bahkan yang mempunyai gelar lebih dari satu?
Makna sekolah, fungsi sekolah dan tujuan sebuah pendidikan tampakny sudah bergeser jauah di lingkungan kita beberapa teman saya melanjutkan sekolahnya hanya untuk mencari grlar mencari titel. Ya, melanjutkan sekolah hanya untuk menambah gelar. alasanya? gengsi, menurut beberapa orang gelar merupakan ilustrasi dirinya. dirinya diidentikan dengan gelar kian banyak gelarnya kian tambah percaya di rinya.
Pengajaran, setinggi apa saja, sesungguhnya merupakan lahan untuk mempersiapkan diri seseorang agar siap untuk melayani lainya masyarakatnya negaranya bahkan dunia lihat tiap-tiap akhir masa pendidikan ada acara ‘wisuda’. Kini acara wisuda ialah sekedar tanda bahwa dia sudah selesai dalam masa pendidikanya juga sebuah acara untuk menyematkan gelar seandainya kita perhatika asal kata wisuda ini yang benar berakar dari bahasa sanskrit yakni visuda. visuda berati pembersihan sudah bersih sudah di bersihkan pada masa masa pendidikanya apa yang di bersihkan ?ialah nafsu dan keinginan yang muncul oleh egonya sehingga sesudah lulus dia bisa berbakti tanpa rasa keserakahan dan rasa ingin menang sendiri.

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone tangerang | JEPRET PRODUCTION


Memang, tingkat pendidikan merupakan sebuah lahan untuk memaksimalkan pola pikir yang kian maju dan terbuka seharusnya kian tinggi nilai pendidikan yang di tempuh seorang akan kian maju dan terbuka pola pikiranya bukan malahan sempit dan tidak berkeinginan mendengarkan orang lain Sewa drone tangerang.

Beberapa terjebak di sini. Terjebak oleh permainan ego dalam dirinya yg mengatakan bahwa kitalah orang yang paling terampil dan paling tahu strategi karena pendidikan kita orang yg seperti ini meskipun sedang mencapai pendidikan kita.orang yg seperti ini sedangkan sedang mencapai pendidikan setinggi apa saja hakekatnya dia jalan di daerah dia tidak sedang belajar. dia hanya mengejar status dan pemuasan untuk ‘dianggap ada’.

Suatu kali dalam penerbangan dalam negeri dari jakarta menuju ke yogyakarta seorang pramugari sedang mendekati penumpang yang masih menggunakan handphone di dalam pesawat. dalam undang-undang penerbangan memang penerapan handphone di pesawat itu di larang karena bisa mengakibatkan tergangunya metode navigasi. dalam buku manual telpon mahir juga tertulis seputar hal hal yang demikian. pramugari iti dgn lembut berkata kepada penumpang hal yang demikian “maaf bapak handphone nya bisa di matikan?”
Tetapi dengan nada membentuk penumpang itu berkata lantang , “saya sudah tau!”.
Pramugari itu membalas, “Terima kasih bapak”.
Penumpang hal yang demikian kembali berkata “kamu itu buah hati saya, tahu apa?”
Trus jelas saya terkejut mendengarnya. Sebenarnya apa hubunganya hardikan bapak itu dengan keadaan sulit handphone nya.”
“Mana supervisor kamu?”
“Supervisor kami ada di depan”, jawab pramugari hal yang demikian .
“Panggil dia! kamu itu tidak sopan kepada orang tua”.

Pramugari itu langsung menuju ke depan untuk memanggil supervisor atau fight service manager. kemudian bersama pramugari hal yang demikian, flight service manager mendatangi bapak hal yang demikian sesudah sampai bapak hal yang demikian kembali berkata ”pramugari tadi tidak sopan! kalian tau tidak siapa saya ?”.

“Maaf pak jika memang ada kesalahan yg di lakukan oleh teman kami,” kata flight service manager “nanti akan saya sampaikan untuk masukan dia”.

“Ya kasih tau dia ini kartu nama saya hardik bapak hal yang demikian memberikan kartu namanya.

sampai di belakang pesawat mereka bersama sama mengamati kartu nama itu. ya yang maha kuasa nama bapak hal yang demikian mencakup gelar yg banyak sekali mungkin mereka tidak mengetahui namanya tetapi gelar yg berjajar di kartu namanya itu yg sempat membuat orang bertanya apa benar?lalu jikalau memang pendidikanya banyak kali seperti ini kenapa masih melanggar regulasi juga? gunakan berang lagi!

ini yakni sebuah kisah riil yang dikisahkan oleh teman saya, seorang Pramugari

Kadang orang yg merasa terampil dan tahu tidak berharap untuk di peringatkan. dia akan mencari koreksi dari apa yang dilakukanya .egonya akan tersentuh kalau dia di peringatkan seolah dia dianggap bodoh dan tidak tahu. memang pendidikan yg ditempuh seorang tidak menjamin untuk bisa menjadikan seorang itu benar benar manusia yg berbudi pekerti luhur .malahan kadang akan membelenggu dirinya dan dia akan merasa jago. seandainya memang salah dan lupa apa sulit nya meminta maaf dan menerima kejadian itu sebagai sebuah pelajaran ternyata kelapangan hati untuk menerima suatu kejadian dan meminta maaf bahkan membutuhkan sebuah pengorbanan dari sang ego bukan membutuhkan tingkat pendidikan tinggi.

Pemaknaan sebuah sekolah atau tingkat pendidikan mesti lebih disadari oleh segala manusia. Bila kemudian kesadaran untuk belajar, bukan hanya untuk sekolah dan duduk di daerah duduk universitas, tapi kesadaran untuk belajar lebih ditingkatkan karenanya sebuah pendidikan tidak hanya terjadi dibangku formal. Jikalau kemudian seseorang menentukan sesudah sekolah akan berprofesi, ya berprofesi itulah belajar. Atau sesudah sekolah akan sekolah lagi itu juga belajar. Kemudian ada yang berharap berprofesi tapi belum diterima di mana mana, ya pengorbanan untuk menerima profesi itulah belajar. Sesudah sekolah ke mana ? Ya belajar!

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Sewa drone tangerang | JEPRET PRODUCTION


Semua momen sesudah sekolah itu intinya sama, tidak boleh putus hasrat dan tidak boleh berpangku tangan. Tak ada usaha yang sia sia. Setiap-setiap aksi akan ada respon, demikian tata tertibnya. Kalau jelas, kita tidak hidup di dunia pandangan baru dan kemauan. Ada kemauan dan kenyataan yang kadang bertolak belakang. Ada dunia kerja dalam realita yang hampir semuanya tidak layak dengan idealisme waktu sekolah. Ada sarjana teknik yang diterima menjadi seorang akuntan. Tak yang salah ? kalau tidak berharap, dia berarti hidup di dunia ide dan akan mempertahankan idealismenya yang kaku. Bukan teknik atau akuntannya yang dilihat, tetapi bentuknya sebuah pola pikir seorang sarjana yang diperlukan. Sebuah kesadaran seorang yang sudah diwisuda itu yang perlu.

Ke manapun langkah sesudah sekolah selesai,bukanlah tolok ukur untuk suatu keberhasilan pendidikan. Tempat apa yang kita anggap menganggur selama ini bukan sebagai menganggur, melainkan sebagai sebuah kans yang diberi oleh yang maha kuasa untuk berintropeksi diri kepada langkah-langkah yang sudah kita ambil, niscaya kita akan kembali bisa membangun sebuah semangat untuk lebih membuka diri kepada kans yang sudah diberikan-nya. Kemudian langkah kita selanjutnya ialah langkah yang penuh dengan pelayanan, bukan langkah keinginan untuk menjadikan mesin uang dan kekuasaan, juga ketenaran.

Kita akan terus belajar. Tidak berprofesi, dalam mencari profesi, dalam membisu sekalipun kita sedang belajar. Sebuah fakultas yang lebih penting sudah menunggu kita seluruh. Tak perlu daerah duduk pendidikan formal. Itu pendidikan formal kadang hanya menyunguhkan teori-teori yang sudah basi dan juga pembonsaian dari jiwa yang seharusnya berkembang. Kita hanya hidup hakekatnya sedang belajar, meski mereka yang mati sudah lulus dan melanjutkan pelajarannya. Fakultas kehidupan merupakan daerah duduk pendidikan yang tidak menyediakan akta dan gelar. Universitasnya merupakan alam raya. Pesertanya yakni mereka para pemberani yang tidak membutuhkan gelar dan pengakuan dalam hidupnya. Mungkin, fakultas kehidupan adalah sebuah jawaban bagi para pemberani sesudah mereka menuntaskan pendidikan formalnya, karena mata kuliahnya hanya satu, yakni menjadi pelayan!

Perjalanan baru saja akan diawali, permainan lantas akan digelar. Sesudah mendekam sekian lama dalam dunia idealisme teori yang selalu terlihat total, sekarang kita benar-benar akan masuk dalam ‘kawah candradimuka.’ Seorang benar-benar akan digodok, dimasak dalam kawah kehidupan ini. Mereka yang selalu hidup dalam idealisme, tidak ingin berubah dan kaku, tentu akan tergilas karena kehidupan itu sendiri yang selalu berkembang dan berubah. Hidup ialah perkembangan dan perubahan, sementara mati adalah membisu dan tetap!

Perjalanan sesudah sekolah ini adalah seperti sebuah kelahiran. Tidak masa sekolah, masa pendidikan, kita sedang dalam kandungan. Sesudah banyak yang kita tahu seputar seluruh variasi rahasiia alam di lingkungan, tapi demikian itu kita lahir di dunia kita tetap saja akan menangis karena memang apa yang kita lihat dan natural dituntut untuk menyesuaikan diri pantas dengan zaman dan alam, juga mengkitu metode kerja perkembangan itu sendiri.
Sesudah lahir, kita tentu saja tidak segera bisa apa-apa. Kita belajar dari orang tua dan orang sekeliling kita. Belajar berjalan, belajar membaca, belajar ngomong, dan sekian banyak hal yang mesti kita pelajari. Sesudah sekolah, tentu saja kita akan mengais, alangkah berbedanya dunia ini dengan apa yang kita pelajari melalu teori di kelas. Jadi, apa malahan jalan yang kita tempuh sesudah sekolah, itu seluruh merupakan metode kerja belajar. Banyak orang yang kemudian stop karena memang tidak diterima berprofesi di mana-mana. Mereka benar-benar mendeg karena putus impian, Bangun! Sadarlah! Tak berprofesi bukan berati akhir segalanya. malahan bukan adalah tanda seluruh keberhasilan. Kita masih berjalan, kita masih belajar, kita masih bayi yang baru mulai belajar berjalan.

Kita sedang tumbuh untuk menjadi manusia. Benar, kita sedang menuju kepada kemanusiaan diri. Selama ini kita be;um menjadi manusia, karenanya dari itu sistem kerja belajar terus berkesinambungan. Manusia, adalh ‘diri’ yang menyadari bahwa dia akan saling melayani. Dan untuk menjadi manusia ini, tidak seharusnya ditempuh menjadi seorang karyawan, tidak patut ditempuh menjadi seorang pengusaha, tidak mesti ditempuh menjadi seorang manajer atau direktur. Caranya mungkin hanya satu, berani bergabung ke dalam fakultas kehidupan yang tidak menjanjikan kekayaaan, ketenaran dan pengakuan.

Harga jasa dokumentasi video purwakarta

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Harga jasa dokumentasi video purwakarta | JEPRET PRODUCTION


kau memandang luas hal dan berdiskusi , “ada apa?” Harga jasa dokumentasi video purwakarta. namun saya membayangkan hal-hal yang tak pernah ada dan saya berkata, “ada apa Tak?”. Akan kemana langkah kita setelah ini ?
Terimalah bahwa suatu yang hebat tidak datang dengan gampang maupun kencang. Diawalinya sebuah pengalaman untuk menemukan kehidupan sesungguhnya diawali dari sini. banyak orang yang sudah sekolah dan sudah meraih pendidikan setinggi – tingginya. malah hampir separo hidupnya di habiskan di daerah duduk sekolah. mereka tidak pernah puas dan terus sekolah. tapi bila kemudian dia mencoba kembali kepada pertanyan dasar,untuk apa? untuk apa seluruh itu? kita akan berlefleksi perihal apa yg sudah kita lakukan. tentu saja akan banyak jawaban untuk pertanyan hal yang demikian. kita tidak akan mempersulit pertanyan yang dan menambah jawaban, kita juga tidak akan berpolemik dengan debat kusir karena tidak akan mencari benar salah dalam hal ini JASA VIDEO SHOOTING. kita hanya mencoba mengamati kembali seputar apa yang pernah kita lakukan ketika masa-masa sekolah yg penuh dengan pandangan baru pandangan baru dan gagasan perihal kehidupan JASA VIDEO .

Harga jasa dokumentasi video purwakarta

Semasa SMA, saya sungguh-sungguh suka kegiatan ekstra kulikuler, kegiatan ilmih remaja. Aku beberapa kali mencoba mencontoh pertandingan karya ilmiah salah satunya ialah akibat keluarga berencana bagi kehidupan masa datang untuk itu saya mendapat penghargaan sepuluh besar tingkat sma yogyakarta. dalam kegiatan itu saya merasa menjadi seorang peneliti. saya menyukainya dan saya berharap menjadi seorang cendikiawan dari sana saya mulai belajar menulis yang sistematis dan terstruktur .

Beranjak ke kelas dua saya menganal main musik. dengan beberapa teman kami kemudian mendirikan grup band sma saya sebagai lead guitar beberapa festifal kami ikuti tapi tidak menang. saya mulai suka bermain musik dan ingin menjadi pemusik terkenal. ada perasaan bangga tatkala saya berada di atas panggung dan itu yang membuat kami ketagihan. hampir tiap-tiap hari latihan entah itu di rumah saya atau di ruma teman saya ataupun di sanggar. bahkan waktu itu kami berikrar untuk tetap eksis di musik sampai kapan saja mungkin dikala itu tiada hari tampa main musik.
https://youtu.be/zrPAG2FTUEE

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Harga jasa dokumentasi video purwakarta | JEPRET PRODUCTION


Selepas SMA, saya masuk sekolah pariwisata teman teman saya di musik juga sibuk dengan urusan sekolah masing masing lambat laun kami mulai menjadi tidak jarang mengetahui objek objek wisata seperti prambanan dan parangtritis saya mulai belajar untuk menjelaskanya kepada orang asing dengan bahas inggris mulai ketika itu sayaa saya suka menjadi guide seorang pemandu wisata saya kemudian serimg praktek di prambanan dari sana saya mulai mengetahui perihal penghasilan.
Sejak ketika itu saya berkeinginan untuk mencari uang dengan mengembangkan kecakapan saya di bidang pariwisata saya berencana pergi kebali atau mendirikan trevel dan menjadi tour guide Harga jasa dokumentasi video purwakarta.
Dari pengalaman di atas tampak bahwa masa sekolah merupakan msa yang penuh dengan pandangan baru dan gagasan hidup kita di dasari atas teori dan daya pikir banyak dari kita yang merencanakan sesuatu waktu di sekolah layak dengan apa yang sedang di pelajari banyak yang menjadi idealis di sini langkah langkah yang akan di tempuh benar benar text book seusai teori yang pernah dia baca.

Bila menjadi problem di sini hakekatnya merupakan, Benarkah sekolah kita itu akan menjamin perihal apa yang akan kita kerjakan nanti? Atau sesudah sekola pasti akan tau akan ke mana bukankah banyak sekali pengangguran yg tamatan sekolah tinggi malahan yang mempunyai gelar lebih dari satu?
Makna sekolah, fungsi sekolah dan tujuan sebuah pendidikan tampakny sudah bergeser jauah di lingkungan kita beberapa teman saya melanjutkan sekolahnya hanya untuk mencari grlar mencari titel. Ya, melanjutkan sekolah hanya untuk menambah gelar. alasanya? gengsi, menurut beberapa orang gelar adalah ilustrasi dirinya. dirinya diidentikan dengan gelar kian banyak gelarnya kian tambah percaya di rinya.
Pengajaran, setinggi apa saja, sebetulnya yakni lahan untuk mempersiapkan diri seseorang agar siap untuk melayani lainya masyarakatnya negaranya bahkan dunia lihat tiap-tiap akhir masa pendidikan ada acara ‘wisuda’. Kini acara wisuda merupakan sekedar pertanda bahwa dia sudah selesai dalam masa pendidikanya juga sebuah acara untuk menyematkan gelar seandainya kita perhatika asal kata wisuda ini yang benar berakar dari bahasa sanskrit merupakan visuda. visuda berati pembersihan sudah bersih sudah di bersihkan pada masa masa pendidikanya apa yang di bersihkan ?adalah nafsu dan kemauan yang muncul oleh egonya sehingga sesudah lulus dia bisa berbakti tanpa rasa keserakahan dan rasa berkeinginan menang sendiri.

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Harga jasa dokumentasi video purwakarta | JEPRET PRODUCTION


Memang, tingkat pendidikan yakni sebuah lahan untuk memaksimalkan pola pikir yang kian maju dan terbuka semestinya kian tinggi nilai pendidikan yang di tempuh seorang akan kian maju dan terbuka pola pikiranya bukan malah sempit dan tidak ingin mendengarkan orang lain Harga jasa dokumentasi video purwakarta.

Beberapa terjebak di sini. Terjebak oleh permainan ego dalam dirinya yg mengatakan bahwa kitalah orang yang paling piawai dan paling tahu strategi karena pendidikan kita orang yg seperti ini meski sedang mencapai pendidikan kita.orang yg seperti ini meski sedang mencapai pendidikan setinggi apa saja sesungguhnya dia jalan di daerah dia tidak sedang belajar. dia hanya mengejar status dan pemuasan untuk ‘dianggap ada’.

Suatu kali dalam penerbangan dalam negeri dari jakarta menuju ke yogyakarta seorang pramugari sedang mendekati penumpang yang masih mengaplikasikan handphone di dalam pesawat. dalam hukum penerbangan memang pemakaian handphone di pesawat itu di larang karena bisa mengakibatkan tergangunya cara navigasi. dalam buku manual telpon pandai juga tertulis perihal hal hal yang demikian. pramugari iti dgn lembut berkata kepada penumpang hal yang demikian “maaf bapak handphone nya bisa di matikan?”
Melainkan dengan nada membentuk penumpang itu berkata lantang , “saya sudah tau!”.
Pramugari itu membalas, “Terima kasih bapak”.
Penumpang hal yang demikian kembali berkata “kamu itu si kecil saya, tahu apa?”
Trus jelas saya terkejut mendengarnya. Sesungguhnya apa hubunganya hardikan bapak itu dengan masalah handphone nya.”
“Mana supervisor kamu?”
“Supervisor kami ada di depan”, jawab pramugari hal yang demikian .
“Panggil dia! kamu itu tidak sopan kepada orang tua”.

Pramugari itu lantas menuju ke depan untuk memanggil supervisor atau fight service manager. kemudian bersama pramugari hal yang demikian, flight service manager mendatangi bapak hal yang demikian sesudah sampai bapak hal yang demikian kembali berkata ”pramugari tadi tidak sopan! kalian tau tidak siapa saya ?”.

“Maaf pak bila memang ada kesalahan yg di lakukan oleh teman kami,” kata flight service manager “nanti akan saya sampaikan untuk masukan dia”.

“Ya kasih tau dia ini kartu nama saya hardik bapak hal yang demikian memberikan kartu namanya.

sampai di belakang pesawat mereka bersama sama memandang kartu nama itu. ya yang maha kuasa nama bapak hal yang demikian mencakup gelar yg banyak sekali mungkin mereka tidak mengetahui namanya tetapi gelar yg berjajar di kartu namanya itu yg sempat membuat orang bertanya apa benar?lalu sekiranya memang pendidikanya banyak kali seperti ini kenapa masih melanggar undang-undang juga? gunakan geram lagi!

ini ialah sebuah kisah kongkrit yang dikisahkan oleh teman saya, seorang Pramugari

Kadang orang yg merasa mahir dan tahu tidak berharap untuk di peringatkan. dia akan mencari pembenaran dari apa yang dilakukanya .egonya akan tersentuh sekiranya dia di peringatkan seolah dia dianggap bodoh dan tidak tahu. memang pendidikan yg ditempuh seorang tidak menjamin untuk bisa menghasilkan seorang itu benar benar manusia yg berbudi pekerti luhur .bahkan kadang akan membelenggu dirinya dan dia akan merasa trampil. bila memang salah dan lupa apa sulit nya meminta maaf dan menerima kejadian itu sebagai sebuah pelajaran rupanya kelapangan hati untuk menerima suatu kejadian dan meminta maaf bahkan membutuhkan sebuah pengorbanan dari sang ego bukan membutuhkan tingkat pendidikan tinggi.

Pemaknaan sebuah sekolah atau tingkat pendidikan semestinya lebih disadari oleh seluruh manusia. Kalau kemudian kesadaran untuk belajar, bukan hanya untuk sekolah dan duduk di daerah duduk universitas, melainkan kesadaran untuk belajar lebih ditingkatkan karenanya sebuah pendidikan tidak hanya terjadi dibangku formal. Sekiranya kemudian seseorang mempertimbangkan sesudah sekolah akan berprofesi, ya berprofesi itulah belajar. Atau sesudah sekolah akan sekolah lagi itu juga belajar. Kemudian ada yang ingin berprofesi tetapi belum diterima di mana mana, ya pengorbanan untuk menerima profesi itulah belajar. Sesudah sekolah ke mana ? Ya belajar!

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Harga jasa dokumentasi video purwakarta | JEPRET PRODUCTION


Segala momen sesudah sekolah itu intinya sama, tidak boleh putus cita-cita dan tidak boleh berpangku tangan. Tak ada usaha yang sia sia. Tiap-tiap-tiap-tiap aksi akan ada respon, demikian tata tertibnya. Bila jelas, kita tidak hidup di dunia ide dan keinginan. Ada kemauan dan kenyataan yang kadang bertolak belakang. Ada dunia kerja dalam realita yang hampir semuanya tidak layak dengan idealisme waktu sekolah. Ada sarjana teknik yang diterima menjadi seorang akuntan. Tak yang salah ? sekiranya tidak berharap, dia berarti hidup di dunia ide dan akan mempertahankan idealismenya yang kaku. Bukan teknik atau akuntannya yang dipandang, tapi bentuknya sebuah pola pikir seorang sarjana yang diperlukan. Sebuah kesadaran seorang yang sudah diwisuda itu yang perlu.

Ke manapun langkah sesudah sekolah selesai,bukanlah tolok ukur untuk suatu keberhasilan pendidikan. Tempat apa yang kita anggap menganggur selama ini bukan sebagai menganggur, tapi sebagai sebuah kesempatan yang diberi oleh yang maha kuasa untuk berintropeksi diri kepada langkah-langkah yang sudah kita ambil, niscaya kita akan kembali bisa membangun sebuah semangat untuk lebih membuka diri kepada kesempatan yang sudah diberikan-nya. Kemudian langkah kita selanjutnya ialah langkah yang penuh dengan pelayanan, bukan langkah keinginan untuk menghasilkan mesin uang dan kekuasaan, juga ketenaran.

Kita akan terus belajar. Tak berprofesi, dalam mencari profesi, dalam membisu sekalipun kita sedang belajar. Sebuah fakultas yang lebih penting sudah menunggu kita seluruh. Tak perlu daerah duduk pendidikan formal. Itu pendidikan formal kadang hanya menyunguhkan teori-teori yang sudah basi dan juga pembonsaian dari jiwa yang patut berkembang. Kita hanya hidup sesungguhnya sedang belajar, sedangkan mereka yang mati sudah lulus dan melanjutkan pelajarannya. Fakultas kehidupan merupakan daerah duduk pendidikan yang tidak menyediakan akta dan gelar. Universitasnya merupakan alam raya. Pesertanya ialah mereka para pemberani yang tidak membutuhkan gelar dan pengakuan dalam hidupnya. Mungkin, fakultas kehidupan ialah sebuah jawaban bagi para pemberani sesudah mereka menyelesaikan pendidikan formalnya, karena mata kuliahnya hanya satu, adalah menjadi pelayan!

Perjalanan baru saja akan diawali, permainan langsung akan digelar. Sesudah mendekam sekian lama dalam dunia idealisme teori yang selalu tampak total, sekarang kita benar-benar akan masuk dalam ‘kawah candradimuka.’ Seorang benar-benar akan digodok, dimasak dalam kawah kehidupan ini. Mereka yang selalu hidup dalam idealisme, tidak berharap berubah dan kaku, tentu akan tergilas karena kehidupan itu sendiri yang selalu berkembang dan berubah. Hidup yakni perkembangan dan perubahan, sementara mati merupakan membisu dan tetap!

Perjalanan sesudah sekolah ini adalah seperti sebuah kelahiran. Tidak masa sekolah, masa pendidikan, kita sedang dalam kandungan. Sesudah banyak yang kita tahu seputar segala variasi rahasiia alam di lingkungan, tetapi demikian itu kita lahir di dunia kita tetap saja akan menangis karena memang apa yang kita lihat dan natural dituntut untuk menyesuaikan diri pantas dengan zaman dan alam, juga mengkitu metode kerja perkembangan itu sendiri.
Sesudah lahir, kita tentu saja tidak langsung bisa apa-apa. Kita belajar dari orang tua dan orang sekeliling kita. Belajar berjalan, belajar membaca, belajar ngomong, dan sekian banyak hal yang wajib kita pelajari. Sesudah sekolah, tentu saja kita akan mengais, alangkah berbedanya dunia ini dengan apa yang kita pelajari melalu teori di kelas. Jadi, apa malah jalan yang kita tempuh sesudah sekolah, itu segala ialah metode kerja belajar. Banyak orang yang kemudian stop karena memang tidak diterima berprofesi di mana-mana. Mereka benar-benar mendeg karena putus hasrat, Bangun! Sadarlah! Tak berprofesi bukan berati akhir segalanya. malahan bukan yakni tanda seluruh keberhasilan. Kita masih berjalan, kita masih belajar, kita masih bayi yang baru mulai belajar berjalan.

Kita sedang tumbuh untuk menjadi manusia. Benar, kita sedang menuju kepada kemanusiaan diri. Selama ini kita be;um menjadi manusia, karenanya dari itu sistem kerja belajar terus berkesinambungan. Manusia, adalh ‘diri’ yang menyadari bahwa dia akan saling melayani. Dan untuk menjadi manusia ini, tidak seharusnya ditempuh menjadi seorang karyawan, tidak seharusnya ditempuh menjadi seorang pengusaha, tidak seharusnya ditempuh menjadi seorang manajer atau direktur. Caranya mungkin hanya satu, berani bergabung ke dalam fakultas kehidupan yang tidak menjanjikan kekayaaan, ketenaran dan pengakuan.

Jasa dokumentasi acara

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa dokumentasi acara | JEPRET PRODUCTION


kau memandang luas hal dan mengobrol , “ada apa?” Jasa dokumentasi acara. melainkan saya membayangkan hal-hal yang tak pernah ada dan saya berkata, “ada apa Tak?”. Akan kemana langkah kita setelah ini ?
Terimalah bahwa suatu yang hebat tidak datang dengan gampang maupun pesat. Diawalinya sebuah pengalaman untuk menemukan kehidupan sesungguhnya diawali dari sini. banyak orang yang sudah sekolah dan sudah meraih pendidikan setinggi – tingginya. malahan hampir setengah hidupnya di habiskan di daerah duduk sekolah. mereka tidak pernah puas dan terus sekolah. melainkan jikalau kemudian dia mencoba kembali kepada pertanyan dasar,untuk apa? untuk apa segala itu? kita akan berlefleksi seputar apa yg sudah kita lakukan. tentu saja akan banyak jawaban untuk pertanyan hal yang demikian. kita tidak akan mempersulit pertanyan yang dan menambah jawaban, kita juga tidak akan berpolemik dengan debat kusir karena tidak akan mencari benar salah dalam hal ini JASA VIDEO SHOOTING. kita hanya mencoba memandang kembali perihal apa yang pernah kita lakukan ketika masa-masa sekolah yg penuh dengan pandangan baru pandangan baru dan gagasan seputar kehidupan JASA VIDEO .

Jasa dokumentasi acara

Semasa SMA, saya sungguh-sungguh suka aktivitas ekstra kulikuler, kegiatan ilmih remaja. Aku beberapa kali mencoba mencontoh perlombaan karya ilmiah salah satunya yakni imbas keluarga berencana bagi kehidupan masa datang untuk itu saya mendapat penghargaan sepuluh besar tingkat sma yogyakarta. dalam kegiatan itu saya merasa menjadi seorang peneliti. saya menyukainya dan saya berharap menjadi seorang cendikiawan dari sana saya mulai belajar menulis yang sistematis dan terprogram .

Beranjak ke kelas dua saya menganal main musik. dengan beberapa teman kami kemudian mendirikan grup band sma saya sebagai lead guitar beberapa festifal kami ikuti melainkan tidak menang. saya mulai menyukai bermain musik dan berharap menjadi pemusik tenar. ada perasaan bangga tatkala saya berada di atas panggung dan itu yang membuat kami ketagihan. hampir tiap hari latihan entah itu di rumah saya atau di ruma teman saya ataupun di sanggar. malah waktu itu kami berikrar untuk tetap eksis di musik sampai kapan saja mungkin ketika itu tiada hari tampa main musik.
https://www.youtube.com/watch?v=x1ZXcDo4Hds

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa dokumentasi acara | JEPRET PRODUCTION


Selepas SMA, saya masuk sekolah pariwisata teman teman saya di musik juga sibuk dengan urusan sekolah masing masing lambat laun kami mulai menjadi tidak jarang mengetahui objek objek wisata seperti prambanan dan parangtritis saya mulai belajar untuk menjelaskanya kepada orang asing dengan bahas inggris mulai dikala itu sayaa saya suka menjadi guide seorang pemandu tamasya saya kemudian serimg praktek di prambanan dari sana saya mulai mengetahui perihal penghasilan.
Sejak dikala itu saya ingin untuk mencari uang dengan memaksimalkan kemampuan saya di bidang pariwisata saya berencana pergi kebali atau mendirikan trevel dan menjadi tour guide Jasa dokumentasi acara.
Dari pengalaman di atas menonjol bahwa masa sekolah ialah msa yang penuh dengan ide dan gagasan hidup kita di dasari atas teori dan imajinasi banyak dari kita yang merencanakan sesuatu waktu di sekolah cocok dengan apa yang sedang di pelajari banyak yang menjadi idealis di sini langkah langkah yang akan di tempuh benar benar text book seusai teori yang pernah dia baca.

Kalau menjadi persoalan di sini hakekatnya ialah, Benarkah sekolah kita itu akan menjamin seputar apa yang akan kita kerjakan nanti? Atau sesudah sekola pasti akan tau akan ke mana bukankah banyak sekali pengangguran yg lulusan sekolah tinggi malah yang mempunyai gelar lebih dari satu?
Makna sekolah, fungsi sekolah dan tujuan sebuah pendidikan tampakny sudah bergeser jauah di lingkungan kita beberapa teman saya melanjutkan sekolahnya hanya untuk mencari grlar mencari titel. Ya, melanjutkan sekolah hanya untuk menambah gelar. alasanya? gengsi, menurut beberapa orang gelar ialah ilustrasi dirinya. dirinya diidentikan dengan gelar kian banyak gelarnya kian tambah percaya di rinya.
Pengajaran, setinggi apa saja, hakekatnya merupakan lahan untuk mempersiapkan diri seseorang agar siap untuk melayani lainya masyarakatnya negaranya bahkan dunia lihat tiap akhir masa pendidikan ada acara ‘wisuda’. Kini acara wisuda ialah sekedar tanda bahwa dia sudah selesai dalam masa pendidikanya juga sebuah acara untuk menyematkan gelar jikalau kita perhatika asal kata wisuda ini yang benar berakar dari bahasa sanskrit merupakan visuda. visuda berati pembersihan sudah bersih sudah di bersihkan pada masa masa pendidikanya apa yang di bersihkan ?ialah nafsu dan kemauan yang muncul oleh egonya sehingga sesudah lulus dia bisa berbakti tanpa rasa keserakahan dan rasa berharap menang sendiri.

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa dokumentasi acara | JEPRET PRODUCTION


Memang, tingkat pendidikan ialah sebuah lahan untuk mengembangkan pola pikir yang kian maju dan terbuka wajib kian tinggi nilai pendidikan yang di tempuh seorang akan kian maju dan terbuka pola pikiranya bukan malah sempit dan tidak berharap mendengarkan orang lain Jasa dokumentasi acara.

Beberapa terjebak di sini. Terjebak oleh permainan ego dalam dirinya yg mengatakan bahwa kitalah orang yang paling piawai dan paling tahu strategi karena pendidikan kita orang yg seperti ini meski sedang mencapai pendidikan kita.orang yg seperti ini walaupun sedang mencapai pendidikan setinggi apa saja sebetulnya dia jalan di daerah dia tidak sedang belajar. dia hanya mengejar status dan pemuasan untuk ‘dianggap ada’.

Suatu kali dalam penerbangan dalam negeri dari jakarta menuju ke yogyakarta seorang pramugari sedang mendekati penumpang yang masih mengaplikasikan handphone di dalam pesawat. dalam regulasi penerbangan memang pengaplikasian handphone di pesawat itu di larang karena bisa mengakibatkan tergangunya metode navigasi. dalam buku manual telpon trampil juga tertulis seputar hal hal yang demikian. pramugari iti dgn lembut berkata kepada penumpang hal yang demikian “maaf bapak handphone nya bisa di matikan?”
Tetapi dengan nada membentuk penumpang itu berkata lantang , “saya sudah tau!”.
Pramugari itu membalas, “Terima kasih bapak”.
Penumpang hal yang demikian kembali berkata “kamu itu si kecil saya, tahu apa?”
Trus jelas saya terkejut mendengarnya. Sesungguhnya apa hubunganya dampratan bapak itu dengan masalah handphone nya.”
“Mana supervisor kamu?”
“Supervisor kami ada di depan”, jawab pramugari hal yang demikian .
“Panggil dia! kamu itu tidak sopan kepada orang tua”.

Pramugari itu langsung menuju ke depan untuk memanggil supervisor atau fight service manager. kemudian bersama pramugari hal yang demikian, flight service manager mendatangi bapak hal yang demikian sesudah sampai bapak hal yang demikian kembali berkata ”pramugari tadi tidak sopan! kalian tau tidak siapa saya ?”.

“Maaf pak bila memang ada kesalahan yg di lakukan oleh teman kami,” kata flight service manager “nanti akan saya sampaikan untuk masukan dia”.

“Ya kasih tau dia ini kartu nama saya hardik bapak hal yang demikian memberikan kartu namanya.

sampai di belakang pesawat mereka bersama sama memandang kartu nama itu. ya yang maha kuasa nama bapak hal yang demikian mencakup gelar yg banyak sekali mungkin mereka tidak mengetahui namanya tetapi gelar yg berjajar di kartu namanya itu yg sempat membuat orang bertanya apa benar?lalu bila memang pendidikanya banyak kali seperti ini kenapa masih melanggar tata tertib juga? gunakan geram lagi!

ini merupakan sebuah kisah kongkrit yang dikisahkan oleh teman saya, seorang Pramugari

Kadang orang yg merasa pandai dan tahu tidak berkeinginan untuk di peringatkan. dia akan mencari koreksi dari apa yang dilakukanya .egonya akan tersentuh jika dia di peringatkan seolah dia dianggap bodoh dan tidak tahu. memang pendidikan yg ditempuh seorang tidak menjamin untuk bisa menghasilkan seorang itu benar benar manusia yg berbudi pekerti luhur .bahkan kadang akan membelenggu dirinya dan dia akan merasa jago. jika memang salah dan lupa apa sulit nya meminta maaf dan menerima kejadian itu sebagai sebuah pelajaran ternyata kelapangan hati untuk menerima suatu kejadian dan meminta maaf malah membutuhkan sebuah pengorbanan dari sang ego bukan membutuhkan tingkat pendidikan tinggi.

Pemaknaan sebuah sekolah atau tingkat pendidikan seharusnya lebih disadari oleh segala manusia. Jikalau kemudian kesadaran untuk belajar, bukan hanya untuk sekolah dan duduk di daerah duduk universitas, tapi kesadaran untuk belajar lebih ditingkatkan karenanya sebuah pendidikan tidak hanya terjadi dibangku formal. Kalau kemudian seseorang memastikan sesudah sekolah akan berprofesi, ya berprofesi itulah belajar. Atau sesudah sekolah akan sekolah lagi itu juga belajar. Kemudian ada yang berharap berprofesi tapi belum diterima di mana mana, ya pengorbanan untuk menerima profesi itulah belajar. Sesudah sekolah ke mana ? Ya belajar!

[Wa&Call] — [0813.9590.9590] Jasa dokumentasi acara | JEPRET PRODUCTION


Semua momen sesudah sekolah itu intinya sama, tidak boleh putus cita-cita dan tidak boleh berpangku tangan. Tak ada usaha yang sia sia. Tiap-tiap-setiap aksi akan ada tanggapan, demikian tata tertibnya. Jikalau jelas, kita tidak hidup di dunia pandangan baru dan keinginan. Ada kemauan dan kenyataan yang kadang bertolak belakang. Ada dunia kerja dalam realita yang hampir semuanya tidak pantas dengan idealisme waktu sekolah. Ada sarjana teknik yang diterima menjadi seorang akuntan. Tak yang salah ? bila tidak berkeinginan, dia berarti hidup di dunia ide dan akan mempertahankan idealismenya yang kaku. Bukan teknik atau akuntannya yang diamati, melainkan bentuknya sebuah pola pikir seorang sarjana yang diperlukan. Sebuah kesadaran seorang yang sudah diwisuda itu yang perlu.

Ke manapun langkah sesudah sekolah selesai,bukanlah tolok ukur untuk suatu keberhasilan pendidikan. Duduk apa yang kita anggap menganggur selama ini bukan sebagai menganggur, melainkan sebagai sebuah kesempatan yang diberi oleh yang maha kuasa untuk berintropeksi diri kepada langkah-langkah yang sudah kita ambil, niscaya kita akan kembali bisa membangun sebuah semangat untuk lebih membuka diri kepada kans yang sudah diberikan-nya. Kemudian langkah kita selanjutnya merupakan langkah yang penuh dengan pelayanan, bukan langkah kemauan untuk menciptakan mesin uang dan kekuasaan, juga ketenaran.

Kita akan terus belajar. Tidak berprofesi, dalam mencari profesi, dalam membisu sekalipun kita sedang belajar. Sebuah fakultas yang lebih penting sudah menunggu kita segala. Tak perlu daerah duduk pendidikan formal. Itu pendidikan formal kadang hanya menyunguhkan teori-teori yang sudah basi dan juga pembonsaian dari jiwa yang semestinya berkembang. Kita hanya hidup sebetulnya sedang belajar, sedangkan mereka yang mati sudah lulus dan melanjutkan pelajarannya. Fakultas kehidupan merupakan daerah duduk pendidikan yang tidak menyediakan akta dan gelar. Universitasnya yakni alam raya. Pesertanya merupakan mereka para pemberani yang tidak membutuhkan gelar dan pengakuan dalam hidupnya. Mungkin, fakultas kehidupan merupakan sebuah jawaban bagi para pemberani sesudah mereka menyelesaikan pendidikan formalnya, karena mata kuliahnya hanya satu, ialah menjadi pelayan!

Perjalanan baru saja akan diawali, permainan segera akan digelar. Sesudah mendekam sekian lama dalam dunia idealisme teori yang selalu menonjol total, sekarang kita benar-benar akan masuk dalam ‘kawah candradimuka.’ Seorang benar-benar akan digodok, dimasak dalam kawah kehidupan ini. Mereka yang selalu hidup dalam idealisme, tidak berkeinginan berubah dan kaku, tentu akan tergilas karena kehidupan itu sendiri yang selalu berkembang dan berubah. Hidup adalah perkembangan dan perubahan, sementara mati yakni membisu dan tetap!

Perjalanan sesudah sekolah ini adalah seperti sebuah kelahiran. Tidak masa sekolah, masa pendidikan, kita sedang dalam kandungan. Sesudah banyak yang kita tahu seputar seluruh variasi rahasiia alam di lingkungan, melainkan semacam itu kita lahir di dunia kita tetap saja akan menangis karena memang apa yang kita lihat dan natural dituntut untuk menyesuaikan diri layak dengan zaman dan alam, juga mengkitu metode kerja perkembangan itu sendiri.
Sesudah lahir, kita tentu saja tidak langsung bisa apa-apa. Kita belajar dari orang tua dan orang sekeliling kita. Belajar berjalan, belajar membaca, belajar ngomong, dan sekian banyak hal yang seharusnya kita pelajari. Sesudah sekolah, tentu saja kita akan mengais, alangkah berbedanya dunia ini dengan apa yang kita pelajari melalu teori di kelas. Jadi, apa bahkan jalan yang kita tempuh sesudah sekolah, itu segala merupakan sistem kerja belajar. Banyak orang yang kemudian stop karena memang tidak diterima berprofesi di mana-mana. Mereka benar-benar mendeg karena putus cita-cita, Bangun! Sadarlah! Tak berprofesi bukan berati akhir segalanya. bahkan bukan ialah pertanda seluruh keberhasilan. Kita masih berjalan, kita masih belajar, kita masih bayi yang baru mulai belajar berjalan.

Kita sedang tumbuh untuk menjadi manusia. Benar, kita sedang menuju kepada kemanusiaan diri. Selama ini kita be;um menjadi manusia, karenanya dari itu sistem kerja belajar terus berkesinambungan. Manusia, adalh ‘diri’ yang menyadari bahwa dia akan saling melayani. Dan untuk menjadi manusia ini, tidak semestinya ditempuh menjadi seorang karyawan, tidak seharusnya ditempuh menjadi seorang pengusaha, tidak mesti ditempuh menjadi seorang manajer atau direktur. Caranya mungkin hanya satu, berani bergabung ke dalam fakultas kehidupan yang tidak menjanjikan kekayaaan, ketenaran dan pengakuan.